Riauaktual.com - Tim Penyelidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (25/4/2018) melakukan pemeriksaan Jembatan Water Front City Bangkinang, Kabupaten Kampar. Kedatangan tim KPK ini terkait dugaan korupsi dalam proyek jembatan tersebut.
Para penyelidik KPK datang bersama dengan tenaga ahli dari perguruan tinggi dan menyertakan sejumlah peralatan untuk melakukan cek fisik jembatan yang dibangun di zaman Bupati Kampar, Jefri Noer tersebut.
Bahkan, saat pemeriksaan berlangsung, areal masuk ke Jembatan WFC ditutup untuk umum. Baik dari arah Kampung Godang, Kecamatan Bangkinang maupun dari jalan nasional Riau-Sumbar di Kecamatan Bangkinang Kota.
Jalan masuk menuju jembatan dijaga aparat Dinas Perhubungan Kabupaten Kampar dan polisi dari Polres Kampar. Di sekitar jembatan, tampak beberapa personel polisi berjaga-jaga.
Tak banyak masyarakat yang mengetahui penutupan jalur ini karena adanya pemeriksaan dari KPK. Pasalnya, tidak ada identitas yang mencolok digunakan personil KPK tersebut.
Namun, awak media yang berada di lokasi bisa melihat langsung dari kartu pengenal atau id card yang tergantung dan dimasukkan kedalam saku baju petugas tersebut terlihat lambang KPK.
Dari informasi yang dirangkum, petugas KPK ini sudah tiga hari berada di Bangkinang dalam rangka proses penyelidikan terhadap jembatan ini. Dari proses pemeriksaan, terlihat tim ahli memeriksa komponen seperti struktur beton, baja hingga bentangan jembatan.
Kemudian mengenai siapa saja yang diperiksa dan kapan diperiksa, salah seorang petugas KPK yang enggan diketahui namanya menyebut sudah dilakukan sejak lama. "Pemeriksaan orang sudah jalan lama di Jakarta," tutur salah satu sumber terpercaya.
Dikatakan, saat ini masih dalam tahap penyelidikan, belum masuk penyidikan. "Ya istilah masih cari permulaan bukti. Minimal dua alat bukti untuk proses penyidikan," imbuhnya.
Ia mengakui telah menemui kejanggalan proyek pembangunan jembatan yang menggunakan anggaran tahun jamak yang menyedot APBD Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau sekitar Rp 100 miliar lebih itu.
Setelah kegiatan cek jembatan, pihaknya akan melakukan uji fisik. "Uji fisik segala macam, kalau ada ditemukan dua alat bukti yang cukup baru ada ekspos dengan pimpinan jaksa dan penyidik. Kalau dirasa cukup baik lanjut penyidikan. Belum tentu ada tersangkanya juga ya," ulasnya.
Diantara peralatan yang digunakan untuk cek fisik jembatan ini diantaranya scan bar, alat untuk mengecek kelenturan jembatan dan alat untuk mengecek sampel beton.
"Nanti akan ketahuan seharusnya di perencanaan sekian ternyata dites ada kelainan, berarti ada apa. Semua terukur karena ada lab lab khusus untuk kontruksi," pungkasnya.
Untuk diketahui, jembatan ini disoft opening pada 27 Oktober 2017 namun beberapa waktu kemudian ditutup kembali untuk proses finishing dan kembali dibuka pada tahun 2018.
Sumber : pjcnews.com