Riauaktual.com - Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) akhir pekan lalu, diyakini bukan yang terakhir.
Di bulan puasa mendatang, Jokowi diyakini akan lebih sering dan intensif bertemu dengan ulama.
Demikian disampaikan pengamat politik Universitas Parahyangan Asep Warlan Yusuf, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/4/2018) kemarin.
Asep menilai, strategi politik itu dilakukan agar mendapat simpati dari umat Islam.
Terlebih, waktu pendaftaran pasangan capres-cawapres hanya tersisa empat bulan lagi.
“Nanti dukungan dari partai-partai akan turun juga, karena Agustus sudah dekat dalam kaitannya dengan pendaftaran,” ujarnya.
Selain menarik dukungan dari para ulama, pertemuan dimaksud bisa juga jadi momentum ‘memperkenalkan’ deretan cawapres sekaligus respon ulama.
Jika kemudian mendapat ‘lampu hijau’, maka tahap selanjutnya adalah melakukan fase penjajakan.
“Fase berikutnya mengenalkan pasangannya siapa, berikutnya adalah bagaimana memenangkan,” jelasnya.
Demikian pula dengan pertemuan tertutup bersama PA 212 lalu yang disebutnya upaya Jokowi meyakinkan kelompok muslim bahwa pemerintah masih berpihak.
“Bahwa dia (Jokowi) masih pada barisan mereka atau tidak meninggalkan dan merugikan umat islam,” tuturnya.
Langkah itu, lanjut Asep, juga demi menaikkan elektabilitas yang sampai kini masih di bawah 60 persen.
Apalagi, tengah gencar gerakan tagar dan kaos #2019GantiPresiden yang memberikan pengaruh besar karena juga mempengaruhi masyarakat.
“Kalau tidak diwaspadai dan disigapi dan tidak dilakukan strategi-strategi yang lain, habis sudah,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pertemuan Presiden dengan para tokoh dan Alumni 212 itu bukan kali pertama.
Ini adalah pertemuan kedua setelah sebalumnya pernah bertemu pada 2017 lalu.
Hadir dalam pertemuan itu, Ketua Umum Parmusi KH. Usamah Hisyam, Ketua Umum GNPF Ulama KH. Yusuf Martak, Ketua Umum PA 212 Ustad Slamet Maarif.
Selain itu juga ada Dewan Syuro Adz-Dzikro KH. Rouhdul Bahar, Sekjen FUI KH. Muhammad Al-Khaththath, dan Ketua Umum FPI KH. Ahmad Sobri Lubis.
PA 212 sendiri menegaskan bahwa di pertemuan tersebut sama sekali tak membicarakan dukung-mendukung di Pilpres 2019.
Selain itu, ditegaskan pula bahwa elemen PA 212 tidak memberikan dukungan kepada Joko Widodo.
Sementara itu, Jokowi sendiri mengungkapkan pertemuan memang dilakukan untuk menjalin silaturahim dengan semua ulama dari berbagai kalangan seperti yang selama ini sudah dilakukan.
“Kan hampir setiap hari, setiap minggu. Untuk apa? Semangatnya adalah menjalin tali silaturahmi dengan para ulama, para habaib, para kiai, ustaz dari seluruh provinsi yang ada di tanah air,” kata Jokowi.
Sumber : pojoksatu.id