Riauaktual.com - Bom nuklir 'Little Boy' yang dijatuhkan di Hiroshima pada tahun 1945 telah mengakhiri kehidupan puluhan ribu warga sipil. Dalam sebuah penelitian baru, para ilmuwan menganalisis tulang rahang dari seorang individu korban yang cukup malang, berada kurang dari satu mil dari hipocenter bom pada 6 Agustus 1945.
Ini adalah pertama kalinya, tulang korban digunakan untuk mengukur jumlah radiasi yang diserap selama serangan. Penelitian sebelumnya berfokus pada aspek lain dari efek bom.
Para peneliti mengungkapkan bahwa tulang rahang telah menyerap total 9,46 grays (joule energi radiasi per kilogram materi), yaitu hampir dua kali lipat dari dosis yang mematikan.