Riauaktual.com - Paranormal Mbah Mijan mengaku kecewa dengan sikap pemerintah yang menghentikan pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.
Pencarian korban KM Sinar Bangun resmi dihentikan pada Rabu (4/7). Keputusan itu diambil pada hari ke-16 setelah pemerintah melakukan pertemuan dan bermusyawarah dengan keluarga korban.
“Pencarian korban KM Sinar Bangun dihentikan setelah 16 hari usaha yang dilakukan belum maksimal,” cuit Mbah Mijan di akun Twitter pribadinya, Jumat (6/8/2018).
“Saya menghargai upaya yang sudah dilakukan, tapi terus terang saya kecewa, mungkin masih ada jalan. Saya gak tau soal kemampuan kapal selam, apakah tidak bisa jadi alternatif?,” tambah Mbah Mijan.
Mbah Mijan KM Sinar Bangun
Mbah Mijan mempertanyakan mengapa pemerintah tidak mendatangkan alat yang lebih canggih dari luar negeri untuk membantu mengevakuasi korban KM Sinar Bangun.
“Tak ada alat diluar negeri yang lebih canggihkah, saya bicara seperti ini juga tidak bisa melakukan apapun, hanya bisa berdoa,” imbuh Mbah Mijan.
“Saya akan mengenang tragedi paling memilukan ini sebagai sejarah, bahkan jika benar-benar dihentikan, saya mengakui energi danau ini memang mistis,” tandas paranormal kondang ini.
Sebelumnya, Mbah Mijan mengatakan, ratusan korban KM Sinar Bangun yang belum ditemukan masih ditahan oleh makhluk gaib. Dari hasil penerawangannya, korban masih berada di lokasi tenggelamnya kapal tersebut.
“Korbannya masih di lokasi sama saat KM Sinar Bangun tenggelam. Cuma memang ada korban yang bisa langsung ke atas dan ada juga yang ditahan makhluk gaib,’” ujar Mbah Mijan dalam acara Pagi-pagi Pasti Happy, Senin (2/7).
Mayat korban KM Sinar Bangun di Danau Toba
Dia menyebutkan, masyarakat di sekitar Danau Toba pasti punya kepercayaan sendiri mengenai legenda Ikan Emas. Di dalam ilmu gaib, Ikan Emas memang termasuk salah satu hewan gaib.
“Saya tidak mau memengaruhi hasil penyelidikan dari aparat, tapi penerawangan saya para korban ini ditahan oleh penghuni Danau Toba. Yang disukai makhluk halus biasanya ditahan. Sedangkan yang tidak dilepas sehingga bisa mengapung ke atas,” tuturnya.
Keberadaan para korban ini, lanjutnya, tidak bisa dilihat secara kasat mata. Hanya orang tertentu yang bisa merasakan keberadaan para korban ini.
Sumber : pojoksatu.id