Riauaktual.com - Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru bersama dengan Komisi IV DPRD Pekanbaru meninjau sejumlah proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Pekanbaru, Selasa (17/12/201.
Kepada wartawan, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution menyebut bahwa pihaknya sudah melihat langsung kondisi jaringan IPAL yang banyak dikeluhkan masyarakat.
"Kita akui banyak keluhan masyarakat dalam pembangunan jaringan ini. Masyarakat juga sudah sampaikan langsung ke DPRD Kota Pekanbaru," ucapnya .
Indra menjelaskan bahwa proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Pekanbaru adalah satu pilot project nasional. Proyek ini juga berlangsung di Jambi dan Makasar.
Proyek ini berlangsung sejak 2019 silam. Rekanan memasang dua jaringan Non Commercial (NC). NC 1 dikerjakan Wijaya Karya. Sedangkan NC 2 dikerjakan oleh Hutama Karya.
Untuk Pemerintah Kota juga menyediakan 10.000 sambungan rumah, dan prosesnya dilakukan secara bertahap. Proyek IPAL diprediksi tuntas pada tahun 2023 mendatang.
"Diharapkan Proyek IPAL ini tuntas pada 2023," tandasnya.
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono mengatakan, yang namanya pengerjaan proyek pemerintah pasti akan menimbulkan dampak tersendiri dan masyarakat diminta untuk sedikit bersabar. Kendati demikian, dirinya memastikan bahwa tidak ada satupun masyarakat yang akan dirugikan dengan pembangunan proyek tersebut.
"Ya namanya juga proyek pemerintah, pasti akan memiliki dampak. Ada yang macet, ada jalan dan rumah warga yang rusak. Kita minta masyarakat bersabar, semua pasti akan diperbaiki pihak kontraktor. Kalau ada mengalami kerugian, kasih tau kami, silahkan lapor ke kami. Nanti kita kan mediasi, karena pihak kontraktor akan bertanggungjawab penuh. Semoga saja, pengerjaan proyek IPAL cepat selesai dan dimanfaatkan oleh masyarakat," ujar politisi Demokrat tersebut.
Untuk diketahui proyek IPAL yang digagas oleh Kementrian PUPR tersebut, merupakan proyek percontohan yang juga dilaksanakan oleh sejumlah daerah di Indonesia. (Don)