Riauaktual.com - Tim dokter hewan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Yayasan Arsari Djojohadikusumo Sumatera Barat terus melakukan upaya pemulihan terhadap seekor harimau yang terjerat di kawasan Hutan Taman Industri (HTI) di Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan. Harimau yang diberi nama Corina ini menunjukan kearah lebih baik kesehatannya.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono mengatakan, saat ini kondisi makin membaik dalam beberapa hari ini. "Progress kesembuhan luka Corina sangat bagus, nafsu makan juga cukup bagus," ucapnya, Selasa (14/4/2020).
Namun demikian dua hari belakangan Corina mengalami gejala flu (pilek). Ini terlihat dari adanya cairan bening dari hidung.
"Harimau itu sepertinya masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Kondisi cuaca di area sekitar sangat cepat berubah-ubah dan hampir setiap hari turun hujan terlebih sore dan malam hari. Pemberian multivitamin tetap diberikan untuk menjaga kondisi Corina tetap baik," tuturnya.
Untuk menjaga suhu tubuh, tim kesehatan menambah lampu penghangat di dekat tempat tidur Corina yang sebelumnya hanya dua buah lampu infrared saja
"Sekarang menjadi 4 buah untuk menjaga kondisi disekitar tempat tidur Corina tetap hangat," imbuhnya.
Corina terkena jerat pada akhir Maret 2020. Satwa berjenis kelamin betina ini mengalami luka yang cukup parah di bagian kaki depan. Harimau ini berusia 3 tahun dan mimiliki berat 77,8 Kg.
"Corina dapat berjalan dengan menggunakan keempat kakinya, walaupun luka kaki kanan depannya sangat dalam hingga ke tulang, namun tendon tidak putus. Bahkan Corona sering terlihat menjilati lukanya sendiri, ini sifat alami satwa untuk mengobati luka tubuhnya. Tentu saja injeksi melalui tulup dilakukan oleh tim medis untuk mempercepat proses penyembuhannya selain obat topical yang disemprotkan dengan spray guna membersihkan belatung di lukanya tersebut," tukasnya. (NAT)