Kasus Corona Banyak Terungkap di Siak, Gugus Tugas: Tanda Bupati Bekerja dan Jangan di Politisasi

Ahad, 23 Agustus 2020 | 19:27:04 WIB
Bupati Siak Alfedri, Jajaran Danramil Siak, Kapolres Siak Saat Launching Masa New Normal Mencegah Penularan COVID-19

Riauaktual.com - Pengungkapan kasus positif Covid 19 di kabupaten menjadi sorotan di provinsi Riau. Sebab, data kasus positif COVID-19 di Siak mencapai 271, sebanyak 104 orang dirawat, 163 orang sehat dan sudah dipulangkan serta  4 orang meninggal dunia.

Bertambahnya kasus positif COVID-19 di Siak berkat pengungkapan yang dilakukan Bupati Siak Alfedri bersama gugus tugas.

Bahkan, Alfedri sudah terlebih dahulu melaksanakan pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19 dengan motoda 3T, yakni tracing, testing dan treatment dibanding daerah lain.

"Banyaknya kasus positif Covid 19 Siak itu tandanya pak bupati kita bekerja. Karena akan jauh lebih berbahaya jika kasus tidak diungkap, akan menjadi seperti api di dalam sekam," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 kabupaten Siak L Budhi Yuwono, ke Riauaktual.com, Minggu, (23/8/2020).

Ia menegaskan, karena kebijakan bupati Alfedri untuk melakukan tracing makanya kasus COVID-19 meningkat. 

Bupati tidak ingin mendiamkan kondisi ini, karena dampaknya akan semakin buruk. Semakin banyak tracing maka akan semakin mudah mendeteksi potensi COVID-19, sehingga perlu ada tindakan yang tepat sasaran.

Data yang disampaikan Budhi, saat ini Siak sudah melakukan uji swab sebanyak 2.800 sampel. Angka ini jauh melampauai target yakni 1.758 sampel. 

"Sehingga bisa disimpulkan karena kita bekerja makanya kita menemukan kasus positif COVID-19. Di samping peningkatan kasus juga disebabkan diberlakukannya New Normal oleh pemerintah sehingga pergerakan manusia masuk ke Siak," kata dia.

Hal ini menyebabkan kondisi baru, yakni potensi besar bertambahnya kasus. Apalagi yang datang dari zona merah dan pencatatan kasusnya dimasukan ke Siak. 

"Bisa jadi sebelum sampai ke Siak pasien yang bersangkutan sudah tertular COVID-19. Jadi sesungguhnya karena kita bekerja makanya kita menemukan banyak kasus di Siak karena sebagian besar kasus positif saat ini merupakan OTG (org tanpa gejala)," kata Budhi.

Sedangkan skema yang dibuat oleh ahli epidemiologi adalah wajib swab sebanyam 3.500 per 1 juta penduduk.

Penduduk Siak sebanyak 472.027 jiwa, rasionya wajib swab sebanyak 1.758 sampel.

"Dan sudah kita lampaui jumlah itu. Skema itu dibuat ahli sebagai standar kebijakan untuk pemerintah. Sementara pak bupati Siak ini dia menginginkan kinerja itu harus optimal dan harus di atas standar. Makanya kita jauh melebihi target," kata Budhi.

Menurut Budhi, semakin banyak tracing maka kemungkinan bertambahnya kasus akan semakin besar. Keuntungannya, daerah jadi lebih gampang mendeteksi dan mengklaster untuk tindakan berikutnya.

Upaya pencegahan terus dilakukan. Tak ayal jika Alfedri kerap turun menertibkan protokol kesehatan di masyarakat.

Istri Alfedri, yakni Rasidah Alfedri juga berupaya kuat untuk membantu melakukan pencegahan ini. Pemkab Siak telah membuat pos penyekatan dan patroli penggunaan masker dan jaga jarak terus dilakukan.

"Setiap hari pula pak bupati minta laporan perkembangan COVID-19 dan memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan. Beliau selalu perdana untuk melakukan tracing dan swab walau jumlah wajib swab sudah terpenuhi," kata dia.

Budhi juga meminta agar memahami skema kerja untuk mencegah COVID-19 ini. Ia juga meminta kepada semua pihak untuk tidak mempolitisasi data kasus COVID-19 ini sebagai sebuah kekeliruan. 

"Percayalah, kami akan terus berupaya maksimal dalam menangani persoalan pandemi ini. Mohon dukungan, paling tidak patuhi protokol COVID-19 dan berlaku jujur ke tim medis bila mempunyai ciri-ciri atau gejala yang mengarah COVID-19,"pungkas Budhi. (Inf/Baim)

Terkini

Terpopuler