Riauaktual.com - Malaysia kini punya Perdana Menteri baru. Namanya Ismail Sabri Yaakob. Dia menggantikan Muhyiddin Yassin yang mundur. Namun, belum juga bekerja, Ismail sudah digoyang.
Acara pelantikan Ismail digelar di Majelis Singgasana Istana Negara, Kuala Lumpur sekitar pukul 2.29 siang. Acara ini disiarkan langsung di saluran televisi pemerintah serta halaman Facebook Kantor Perdana Menteri. Prosesi pelantikan dimulai dengan pengucapan sumpah, pengangkatan dan penandatanganan sumpah jabatan.
Saat pernyataan sumpah Ismail yang mengenakan baju Melayu hitam mengucapkannya di depan Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah.
Setelah itu Ismail menandatangani dokumen, acara diakhiri dengan pembacaan doa. Setelah itu, Raja dan Permaisori Agung yang mengenakan pakaian tradisional warna pastel meninggalkan Majelis Singgasana diikuti oleh Perdana Menteri Ismail Sabri beserta istri.
Terlihat hadir saat pelantikan Presiden UMNO, Ahmad Zahid Hamidi, mantan Perdana Menteri Najib Razak, dan mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Sekadar info saja, Ismail sebelumnya adalah Wakil Perdana Menteri. Ia ditunjuk Raja Malaysia jadi PM pada Jumat lalu. Penunjukan ini membuat warga kaget. Maklum, Wakil Presiden UMNO ini dianggap kurang sigap dalam menangani pandemi Corona. Selain itu, ia juga punya jejak rasis terhadap etnis China.
Karena alasan itu, warga lalu menandatangani petisi online yang ditujukan kepada Raja Malaysia untuk menolak Ismail jadi Perdana Menteri. Sampai kemarin, petisi tersebut telah ditandatangani sebanyak 352 ribu orang dan masih berlangsung. Petisi tersebut dibuat oleh seorang warga Malaysia bernama Kyle Mohd.
Menurut pembuat petisi itu, Ismail dianggap gagal dalam penanganan Corona. Selain itu, Ismail dikenal sebagai “joker” politik. Dia pun sering tersandung kasus pelanggaran protokol kesehatan pandemi.
Meski banyak warga yang menggoyang Ismail, namun kubu oposisi tidak terpancing. Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim meminta, kelompok oposisi menerima keputusan Raja Malaysia Sultan Abdullah yang menunjuk Ismail Sabri Yaakob sebagai Perdana Menteri yang baru.
Menurut Anwar, keputusan Raja tersebut sesuai dengan konstitusi serta sesuai konsep demokrasi parlementer dan monarki konstitusional di Malaysia. “Bagi oposisi, inilah tantangan kita untuk bekerja lebih keras menghadapi pemilu ke-15 (GE15),” kata Anwar, sebagaimana dilansir Malay Mail, kemarin.
Anwar juga mengajak semua pihak untuk berdoa dan berusaha agar pandemi Corona dan perekonomian cepat dibenahi dan ditanggulangi demi kepentingan rakyat.
Pengamat politik dari Universiti Sains Malaysia, Ahmad Fauzi Abdul Hamid mengatakan, tantangan utama Ismail adalah mewujudkan persatuan nasional dalam masyarakat yang sangat terpolarisasi.
“Anda bisa membayangkan perasaan hampir setengah dari penduduk Malaysia yang memilih menentang UMNO dalam pemilihan 2018, hanya untuk melihat seorang politikus UMNO kembali memimpin negara tiga tahun kemudian,” ujar Ahmad.
Dia menambahkan, Ismail Sabri harus lebih berdamai dengan cara membawa beberapa anggota oposisi berperan dalam pembuatan kebijakan yang substantif.