Riauaktual.com - Persoalan sampah kembali mencuat pada awal tahun ini di Kota Pekanbaru. Hal ini akibat banyaknya sampah yang tidak terangkut dari Tempat Penampungan Sementara (TPS). Sampah rumah tangga berserakan di sekitar TPS resmi maupun liar.
Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, mengingatkan ke PT Bina Riau Sejahtera selaku operator sampah di 2024 untuk mematuhi setiap poin yang ada di dalam kontrak kerjasama.
"Kunci kerjanya kontrak. Makanya kita sama pak sekda, kita tidak masalahkan siapa pemenangnya (lelang angkutan sampah), tapi bagaimana kontrak itu bisa kita patuhi bersama," tegas Muflihun, Kamis (4/1).
Muflihun menginginkan, tidak ada lagi persoalan tumpukan sampah maupun sampah yang tidak diangkut operator. Karena sudah tertuang dalam kontrak bahwa mereka harus mengangkut bersih sampah yang ada hingga ke TPA.
"Kita minta sampah diangkut sampai bersih, berapa pun tonasenya. Karena itu sudah disetujui kedua belah pihak (Dinas LHK dan PT Bina Riau Sejahtera)," jelas Muflihun.
Terkait masih adanya tumpukan sampah di awal 2024 ini, ia menilai hal itu merupakan hal biasa di masa transisi dari operator sampah yang lama ke operator baru.
"Dari awal saya sudah sampaikan juga sama pak sekda, di awal transisi ini pasti ada masalah. Tapi syukur Alhamdulillah, tidak banyak tumpukan (sampah)," ujar Muflihun.
Seperti diketahui, lelang jasa angkutan sampah tahun 2024 untuk zona satu dan zona dua dimenangkan oleh PT Bina Riau Sejahtera.
Zona satu sendiri meliputi Kecamatan Bukit Raya, Sukajadi, Pekanbaru Kota, Senapelan, Lima Puluh, Sail, Tenayan Raya, Kulim, Binawidya, Tuah Madani, Payung Sekaki dan Marpoyan Damai.
Sementara untuk zona dua terdiri dari Kecamatan Binawidya, Tuah Madani, Payung Sekaki dan Marpoyan Damai.
Sedangkan untuk zona tiga di antaranya Kecamatan Rumbai, Rumbai Barat dan Rumbai Timur, di 2024 ini masih dikelola Dinas LHK Pekanbaru bekerjasama dengan pihak kecamatan setempat