Riauaktual.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, berupaya membangun dua sekolah baru di pinggiran kota setiap tahun. Pasalnya, daya tampung untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri saat ini masih minim.
Jumlah daya tampung yang tersedia, tidak sebanding dengan lulusan Sekolah Dasar (SD) setiap tahunnya. Akhirnya mereka harus bersekolah ke sekolah swasta. Ada sekitar 11.000 orang lulusan SD yang tidak tertampung di SMP negeri setiap tahunnya.
"Kami membangun dua SMP tahun lalu. Agar, Anak-anak tidak jauh berangkat ke sekolah. Kami akan membangun dua sekolah setiap tahun," kata Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, Sabtu (27/4/2024).
Ia menuturkan, tamatan SD mencapai 20.000 orang setiap tahun. Sementara, SMP negeri hanya mampu menampung 9.000 peserta didik baru.
Sebanyak 11.000 peserta didik lainnya harus bersekolah di sekolah swasta. Nantinya, sekolah-sekolah baru itu dibangun di pinggiran kota.
"Jadi, tak ada lagi pelajar yang sekolah di pusat kota. Kalau sekolah di pusat kota, terjadi kemacetan," terang Muflihun.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan dua unit sekolah baru (USB) telah selesai. Tahun depan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru menyiapkan meubeler (perabotan) secepatnya.
"Sehingga pada tahun ajaran baru, dua sekolah itu bisa ditempati," kata Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal, Kamis (21/12/2023).
Satu SMP negeri baru terdiri dari delapan ruang kelas, rumah penjaga sekolah, paving block, dan pagar. Anggaran satu unit sekolah baru (USB) sekitar Rp6,8 miliar.
"Tanggal 25 Desember ini sudah habis masa kontrak pekerjaan. Pembangunan dua USB ini dikawal pihak kejaksaan," ungkap Jamal.
Tahun depan, Disdik berencana membangun sekolah baru. Sepertinya, ada pergeseran lokasi karena masalah tanah.