Riauaktual.com - Pelajar SMAN 9 Pekanbaru study tour atau tur studi ke Bandar Bakau di Kota Dumai, Kamis (30/5). Kegiatan ini merupakan Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5).
Di lokasi itu para peserta didik mengerjakan LKPD (lembar kerja Peserta Didik) yang dibimbing oleh tim pusat studi gambut dan mangrove (PSGM) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri).
Baca Juga: Dorr!!! Dua Penjahat Jalanan di Dumai Ditembak Polisi
Lalu, melakukan penanaman bibit mangrove sebanyak 100 batang, mengadopsi satu pohon yang ada di Bandar Bakau.
Selain itu, pihak panitia juga melaksanakan pemilihan Duta Mangrove. Mengumumkan 10 finalis, pesertanya terdiri dari 48 peserta. Dari 10 orang finalis akan dipilih 3 orang Duta Mangrove. Pemilihannya 3 Duta Mangrove akan dilaksanakan di pertengahan Juni nanti.
Ketua Koordinator P5 SMAN 9 Pekanbaru, Rahmayani MPd mengatakan, tujuan tur studi di Bandar Bakau agar generasi muda di Indonesia khususnya peserta didik SMAN 9 Pekanbaru mengenal ekosistem mangrove secara utuh, dari segi fungsi, definisi, cara pengelolaan dan kegiatan rehabilitasinya.
Baca Juga: Kapolres Dumai dan Wali Kota Kompak di Acara Fun Bike dan Jalan Santai
"Kegiatan ini juga untuk mempersiapkan peserta didik untuk bersikap positif menghadapi perubahan lingkungan khususnya ekosistem mangrove sejak dini, karena Riau adalah daerah yang memiliki hutan mangrove terbesar di dunia," katanya
Dijelaskan, setelah kegiatan tur studi peserta didik SMAN 9 Pekanbaru mampu menyebarkan pemahaman tentang ekosistem mangrove di media sosial dan lainnya dan bagaimana melestarikannya.
"Peserta didik juga diharapkan mampu membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya," ujarnya.
Sementara, Kepala Sub Kelompok Kerja Sosialisasi dan Pelatihan, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Budiyanto, SHut berujar, terkait implementasi projek P5 di Riau, BRGM melakukan kegiatan khusus pada gambut dan mangrove.
"Kami dari BRGM melakukan sosialisasi dan edukasi. Kita melakukannya kepada pelajar, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Kami sangat memandang penting, karena Provinsi Riau memiliki dua ekosistem lahan basah, yakni lahan gambut dan mangrove. Untuk itu kami menganggap penting memberikan pemahaman dan kesadaran, bahwa pentingnya menjaga lingkungan gambut dan mangrove," ujarnya.
Diungkapkan Budi, di Bandar Mangrove pihaknya melakukan pengenalan, menggali informasi terkait pentingnya mangrove kepada para siswa. Kemudian, melakukan aksi agar peserta didik bisa melihat kondisi, mengenali masalah yang ada.
"Dari kunjungan ini, peserta didik bisa melakukan aksi untuk menerangkan apa yang telah dipahami, disukai, lalu disampaikan melalui media sosial, baik itu dalam bentuk vlog, poster, cerita dan tulisan," ucapnya.
Dijelaskan, dalam progam Merdeka Belajar, BRGM telah bekerja sama dengan Pemprov Riau melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan. Lalu, dibentuk tim terintergrasi untuk pengembangan modul dari guru.
Sebagai informasi, projek P5 upaya untuk mendorong tercapainya profil pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek.
Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkan dalam profil pelajar Pancasila.