PEKANBARU (RA) - Nasib Pasar Cik Puan yang berada di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru sampai kini belum jelas kelanjutanya. Sudah lebih lima tahun pasar yang berada di jantung ibu kota ini masih terbengkalai, bahkan belum terlihat ada tanda-tanda akan dilakukan pembangunan lanjutan dilokasi ini.
Menanggapi persoalan yang tidak kunjung tuntas, Ketua DPRD Kota Pekanbaru Sahril SH pun akhirnya angkat bicara. Ia meminta sudah seharusnya pihak Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau duduk bersama kembali guna membahas nasip Pasar Cik Puan secara seksama.
"Kita berharap ini tidak dilakukan secara sepihak oleh Pemko Pekanbaru, tetapi kepada Pemprov Riau juga kita berharap agar dapat memaklumi. Disini Pemprov meminta pembangunannya dari dana APBD, tetapi Pemko meminta pembangunannya di pihak ketigakan. Sebenarnya ini akan beres jika saling memahami dan mengerti situasi saat ini, termasuk persoalan aset," ujar Sahril, Selasa (22/3/2016).
Politisi Golkar ini juga menyebut, mencari langkah baik kedepannya untuk kepentingan masyarakat banyak tidak ada salahnya dilakukan berkali-kali. Dan bila perlu silahkan dilakukan kajian terlebih dahulu.
"Setiap saran dan pendapat tentunya ada plus dan minusnya, makanya kalau serasa perlu dilakukan kajian terlebih dahulu itu lebih baik," ucapnya.
Sebelumnya Walikota Pekanbaru, Firdaus MT mengaku sudah mengirimkan surat atas aset tersebut ke Pemprov Riau untuk meminta kejelasan. Sebab dilokasi pasar tersebut lahanya sebagian milik Pemprov Riau. Namun dia mengaku hingga saat ini belum ada respon dari Pemprov Riau terkait persoalan aset Pasar Cikpuan tersebut.
"Masalah Pasar Cik Puan, memang perlu dibahas kembali bersama pemerintah provinsi. Kita harus sepakati dulu tentang pemahaman kepemilikan aset, kalau itu tuntas yang lainnya akan tuntas," kata Firdaus, usai pertemuan komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau, beberapa waktu lalu.
Laporan : DWI