Riauaktual.com - Sedot lemak merupakan salah satu bagian dari bedah plastik untuk mempercantik penampilan. Sedot lemak atau liposuction sendiri bertujuan untuk menghilangkan lemak dari area tubuh tertentu, seperti perut, pinggul, paha, bokong, lengan, atau leher.
Keputusan untuk melakukan sedot lemak pun harus dipikirkan matang-matang. Selain perlu melakukan survey rumah sakit dan dokter bedah yang profesional, perlu dipahami bahwa tindakan sedot lemak ini juga memiliki risiko dan efek samping.
Melansir Healthline, Rabu (31/7/2024) sedot lemak memerlukan anestesi untuk prosedurnya. Anda tidak akan merasakan nyeri selama operasi sedot lemak, namun rasa nyeri biasanya akan terasa usai prosedur tersebut. Tak hanya itu, pemulihan dari sedot lemak pun juga juga bisa menyakitkan.
Beberapa prosedur dapat dilakukan di pusat rawat jalan. Rasa nyeri, bengkak, memar, nyeri, dan mati rasa setelah sedot lemak merupakan bagian efek samping pasca operasi sedot lemak ini.
Risiko Sedot Lemak
Risiko saat Anda memutsukan sedot lemak pun bisa terjadi selama prosesi bedah hingga pemulihan. Untuk itu, perlu dikonsultasikan secara matang dengan tenaga medis.
Beberapa risiko saat operasi sedot lemak berlangsung meliputi:
1. Luka tusuk atau cedera pada organ lain
2. Komplikasi anestesi
3. Luka bakar akibat peralatan
4. Kerusakan saraf
5. Syok hingga kematian.
Sementara itu, ada juga risiko yang terjadi pasca operasi sedot lemak ini. Di antaranya ialah:
1. Gumpalan darah di paru-paru
2. Terlalu banyak cairan di paru-paru
3. Gumpalan lemak
4. Infeksi
5. Hematoma (pendarahan di bawah kulit)
6. Seroma (cairan bocor di bawah kulit)
7. Edema (pembengkakan)
8. Nekrosis kulit (kematian sel-sel kulit)
9. Reaksi terhadap anestesi dan obat-obatan lain
10. Masalah jantung dan ginjal