PEKANBARU (RA) – Tumpukan sampah kembali menjadi pemandangan umum di beberapa ruas jalan Kota Pekanbaru, Sabtu (14/12) pagi. Sampah terlihat menggunung di berbagai titik seperti Jalan HR Soebrantas hingga Jalan SM Amin, bahkan meluber hingga ke bahu jalan.
Aroma tak sedap menyebar ke udara, memaksa para pengendara yang melintas menutup hidung untuk menghindari bau menyengat dari sampah rumah tangga tersebut.
Salah satu titik yang cukup mencolok adalah di Jalan SM Amin, tepatnya sebelum gerbang kampus Universitas Riau. Tumpukan sampah di lokasi ini sudah memenuhi bahu jalan, dengan kantong-kantong plastik yang beterbangan tertiup angin akibat lalu lintas.
Lebih memprihatinkan, sampah-sampah ini juga memenuhi saluran drainase, yang berpotensi memperburuk kondisi lingkungan. Panjang tumpukan sampah di lokasi ini diperkirakan mencapai 50 meter, menciptakan kesan kumuh dan mengkhawatirkan.
Situasi ini memunculkan tanda tanya di kalangan warga, apakah masalah ini disebabkan oleh pihak ketiga pengelola sampah yang tidak bekerja optimal atau adanya kendala teknis lain?
Warga yang tinggal di sekitar lokasi penumpukan sampah pun menyampaikan rasa kecewa terhadap kondisi ini. Salah seorang warga, Indra (35), yang berprofesi sebagai pedagang di sekitar Jalan SM Amin, mengungkapkan bahwa tumpukan sampah sudah dibiarkan berhari-hari tanpa diangkut.
"Sampah ini sudah dua hari dibiarkan di sini. Baunya sangat menyengat, apalagi kalau siang hari. Kami juga jadi terganggu, pelanggan di warung saya banyak yang mengeluh karena bau sampah ini," ujar Indra.
Hal senada disampaikan Fitri (28), seorang ibu rumah tangga yang kerap melintasi Jalan HR Soebrantas. Ia merasa khawatir tumpukan sampah ini dapat menimbulkan penyakit.
"Selain bau, sampah yang menumpuk seperti ini bisa mengundang lalat dan tikus. Kalau dibiarkan terus, dampaknya bukan hanya lingkungan yang kotor, tapi juga kesehatan masyarakat terancam," keluh Fitri.