Panen Raya Jagung Capai 8 Ton per Hektar, Polres Rohil Penggerak Ketahanan Pangan di Riau

Rabu, 12 November 2025 | 15:30:44 WIB
Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni memimpin panen raya jagung serentak kuartal III sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional Polri.

ROHIL (RA) - Suara mesin perontok jagung terdengar bersahutan di antara hamparan ladang Desa Suak Air Hitam, Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Rabu (12/11/2025).

Di bawah terik matahari, para petani dan personel Polri dari Polres Rokan Hilir (Rohil) terlihat kompak memanen hasil kerja keras mereka selama tiga bulan terakhir.

Panen kali ini bukan panen biasa. Polres Rokan Hilir menggelar panen raya jagung serentak kuartal III sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional Polri, mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni, dihadiri Kadis Pertanian Rohil Cicik Mawardi Ahtar, Camat Pekaitan Wakit Nugroho, serta unsur TNI, perangkat desa, dan tokoh masyarakat setempat.

Berdasarkan data Polres Rohil, panen di lahan tumpang sari seluas 4 hektar menghasilkan sekitar 8 ton jagung pipil.

Hasil panen tersebut akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat untuk memastikan distribusi dan harga tetap stabil di tingkat petani.

"Jagung ini kita jual ke BUMDes dengan harga Rp6.400 per kilogram. Selain untuk pakan ternak, sebagian hasilnya akan disimpan sebagai stok pangan daerah," jelas Kapolres AKBP Isa.

Ia menambahkan, program ini merupakan bagian dari tindak lanjut Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1503/VII/KEP./2025 tanggal 3 Juli 2025, tentang pelaksanaan penanaman jagung serentak kuartal III di seluruh Indonesia.

"Kita tidak hanya bicara penegakan hukum, tapi juga pemberdayaan ekonomi rakyat. Polri ingin hadir membantu petani agar lebih mandiri dan sejahtera," tambahnya.

Kegiatan ketahanan pangan ini telah berjalan sejak awal tahun. Polres Rohil bersama Dinas Pertanian turun langsung mendampingi kelompok tani dari tahap pembibitan hingga panen.

Bantuan pupuk, bibit unggul, hingga pelatihan pengelolaan lahan diberikan agar hasil lebih maksimal.

"Sinergi ini bukan proyek seremonial. Kami ingin masyarakat merasakan manfaat nyata (dari hasil panen hingga peningkatan kesejahteraan),” ujar Kadis Pertanian Rohil, Cicik Mawardi Ahtar.

Pihaknya juga menyebut pola tumpang sari yang dikembangkan petani dan Polres Rohil mampu memanfaatkan lahan tidur tanpa mengganggu produktivitas tanaman lain seperti kelapa sawit.

Dalam momentum panen raya tersebut, Kapolres juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih menjadi perhatian di beberapa kecamatan di Rokan Hilir.

"Saya minta masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar. Kalau ditemukan pelakunya, akan kami tindak tegas tanpa pandang bulu," tegas AKBP Isa.

Ia juga menyinggung persoalan peredaran narkoba yang masih menjadi ancaman serius di wilayah hukum Polres Rohil.

"Kita tanam jagung untuk masa depan anak-anak kita, jangan biarkan masa depan itu hancur karena narkoba," ucapnya.

Program panen raya ini menjadi bagian dari strategi Polri memperkuat ketahanan nasional dari akar rumput.

Dengan pendekatan "Polri Peduli Ekonomi dan Pangan", setiap Polres diarahkan untuk memiliki lahan produktif yang dapat digarap bersama masyarakat.

Menurut Kapolres Isa, hasil dari program ini bukan hanya jagung, tetapi juga kepercayaan dan semangat gotong royong antara aparat dan warga.

"Dulu masyarakat melihat polisi hanya datang ketika ada masalah. Sekarang, mereka melihat polisi juga datang membawa bibit dan harapan," katanya.

Di akhir acara, sejumlah petani menyampaikan apresiasi kepada Polres Rokan Hilir atas pendampingan selama musim tanam.

Seorang petani bernama Amiruddin (47) mengaku baru kali ini mendapatkan hasil panen yang stabil dan harga jual yang jelas.

"Kami senang sekali, karena polisi ikut bantu dari awal. Jagung kami laku, dan hasilnya bisa untuk sekolah anak," ujarnya sambil tersenyum.

Dari Desa Suak Air Hitam, Polres Rokan Hilir ingin menunjukkan bahwa kemandirian pangan dimulai dari desa, bukan dari kota.

Polri, petani, dan pemerintah daerah kini bahu-membahu memastikan program ketahanan pangan bukan hanya wacana, melainkan gerakan nyata.

"Kemandirian pangan adalah bagian dari keamanan nasional. Selama rakyat kenyang dan sejahtera, negara akan kuat," pungkas Kapolres AKBP Isa.

Terkini

Terpopuler