PEKANBARU (RA) - Kondisi drainase di jalanan Kota Pekanbaru banyak yang tidak berfungsi dengan baik. Banyaknya endapan dan keadaan yang rusak membuat air meluap dari drainase saat hujan mengguyur.
Banyaknya sampah yang dibuang sembarangan juga menyebabkan drainase mampet. Proses perbaikan drainase rencananya bakal berlangsung secara bertahap.
"Kita mesti benahi drainase di sejumlah ruas jalan, terutama yang tidak berfungsi lagi," kata Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru, Markarius Anwar, Kamis (13/11).
Proses pembenahan drainase menyeluruh memang butuh anggaran yang tidak sedikit. Ia mengaku proses perbaikan terhadap drainase yang rusak tidak cukup hanya satu atau dua tahun anggaran aja.
Apalagi pada tahun 2026 mendatang ada pemotongan anggaran Transfer ke Daerah atau TKD. Kebijakan ini tentu membuat kondisi Kota Pekanbaru semakin berat.
"Tapi butuh beberapa tahun ya, kalau cuma kita andalkan anggaran daerah tentu tidak bisa perbaiki semua," terang Wawako.
Dirinya menyebut bahwa untuk tahap awal proses perbaikan drainase di sekitar jalan yang sudah tahap overlay. Perbaikan drainase di ruas jalan itu bakal jadi prioritas utama.
Dirinya memastikan perbaikan drainase tersebut bakal berlanjut ke ruas jalan yang lain. Mereka melakukan perbaikan drainase agar banjir tidak lagi menggenang di sekitar ruas jalan yang sudah diperbaiki sepanjang tahun 2025.
"Kita tidak ingin jalan yang sudah diperbaiki, malah terendam banjir dan rusak," ulasnya.
Markarius mengajak masyarakat agar tidak membiarkan drainase di lingkungan penuh sampah maupun banyak endapannya. Ia berharap warga bisa menggelar gotong royong di lingkungannya.
"Ini tentu mengurangi dampak genangan banjir, jadi bisa bersihkan bersama warga sekitar tempat tinggalnya," jelas Wawako.
Dirinya menilai pembersihan drainase bukan hanya tanggung jawab dari pasukan kuning. Ia mengimbau masyarakat berpartisipasi ikut membersihkan drainase lingkungannya.
"Kalau berharap dari Pasukan Kuning di Pemko Pekanbaru saja, tentu belum bisa optimal membenahinya,"pungkasnya.