PEKANBARU (RA) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, kembali mewanti-wanti seluruh Kepala Sekolah untuk selektif dalam penerimaan siswa baru melalui jalur siswa tempatan. Pasalnya, ada kemungkinan rekomendasi RT dan RW diselewengkan untuk memberi peluang kepada calon siswa yang bukan penduduk tempatan untuk bisa mengambil jatah siswa tempatan.
"Saya sudah ada mendapat laporan, yang menyatakan bahwa calon siswa itulah bukan penduduk sana tapi minta dibuatkan KK baru hanya untuk keperluan pendaftaran. Ada juga yang minta keterangan domisili dari RW yang menyatakan mereka tinggal didaerah itu. Ini kan tidak betul, pasalnya calon siswa yang memang benar-benar orang sana jadi tidak bisa masuk karena hal tersebut," ungkapnya, Kamis (2/6).
Jamal mengungkapkan, pihaknya memang bekerjasama dengan RT dan RW serta juga lurah untuk siswa tempatan. Namun demikian pihak RT dan RW serta lurah tidak dapat mengintervensi sekolah untuk wajib menerima siswa tempatan yang mereka rekomendasikan.
"Yang menentukan penerimaan siswa baru, berada langsung pada sekolah dan RT /RW serta Lurah tidak berhak untuk itu," tegas Jamal lagi.
Lebih lanjut Jamal berharap, kerjasama dari RT dan RW serta Lurah untuk betul-betul memberikan rekomendasi kepada calon siswa yang memang berdomisili di wilayahnya.
Jamal juga menegaskan bila ternyata jumlah siswa tempatan banyak yang mendaftar, nilai calon siswa tetap akan di rangking sesuai peringkatnya.
"Tahun ini Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru hanya memberikan kuota 4-50 persen bagi sekolah, untuk penerimaan siswa baru melalui jalur tempatan. Kalau kuotanya lebih, maka tetap akan kita rangking juga," tutupnya. (YAN)