Riauaktual.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani berkelakar bahwa dirinya selama menjadi menteri keuangan dapat mengelola utang dengan baik karena itu sangat dibutuhkan masyarakat.
"Saya senang tidak utang. Tapi untuk kelola APBN, tidak mau utang, berarti penerimaan harus naik atau anggaran belanja diturunkan," kata Menkeu seperti dikutip kemenkeu.go.id hari ini.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi instrumen untuk dapat mencapai pertumbuhan yang tinggi, agar kesejahteraan masyarakat dapat dicapai. Namun, APBN perlu dijaga agar kredibel, efisien dan efektif serta berkesinambungan. Untuk menjaganya, sisi penerimaan utamanya, yaitu pajak, memegang peranan penting.
Atas dasar itu, Menkeu mengajak masyarakat untuk berpikir logis. "Tidak bisa bilang, 'bu saya mau uang sekolah gratis, naik angkot bensinnya di subsidi, tapi ibu tidak utang', kalau begitu tidak akan ada Menkeu tapi Kanjeng Dimas," canda Menkeu.
Menkeu menjelaskan bahwa utang negara dapat dikelola dan digunakan secara produktif. "Utang untuk apa dan hasilnya jadi atau tidak. Kalau jadi, hasilnya bisa untuk bayar utang," ungkapnya.