Hoax makin resahkan masyarakat

Kamis, 26 Januari 2017 | 08:29:10 WIB
ilustrasi

Riauaktual.com - Penyebaran informasi bohong alias hoax semakin meresahkan masyarakat, karena itu, Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax (MIAH), Septiaji Eko, mengajak masyarakat menggunakan media sosial untuk hal-hal positif yang bersifat sinergis dan edukatif, bukan sebaliknya untuk memecah belah melalui penyebaran hoax.

"Bahkan banyak keluarga tak harmonis, perkawanan putus, dan terjadi kerusuhan di berbagai daerah akibat termakan berita hoax," kata Septiaji di Jakarta, sebagaimana dikutip dari rimanews, hari ini.

Indonesia dinilai telah berada dalam kondisi darurat hoax. Pemerintah juga telah berupaya untuk menekan penyebaran berita hoax. Bahkan, memblokir situs-situs yang dianggap menyediakan konten-konten hoax, dan juga men-suspend akun-akun anonim di media sosial. Namun, hoax justru semakin marak.

Septiaji mengatakan, pemerintah harus berani menekan penyedia media sosial, di antaranya Facebook, twitter, dan Instagram untuk serius menangani konten menyesatkan.  "Seperti di Jerman, sudah ada RUU untuk mendenda berita hoax di media sosial dengan ancaman denda Rp7 miliar," kata dia.

Menurut dia, hoax menyebar karena banyaknya akun anonim. Mengingat sebagian besar akses internet melalui telepon pintar, menurut Eko, pemerintah dalam hal ini Kemkominfo minimal bisa meminta dan memberikan ketegasan kepada operator agar tidak menjual kartu perdana tanpa identitas yang jelas.

"Saat ini sudah ada mekanismenya, tapi kenyataanya masih ada yang bisa mendapatkan kartu perdana tanpa memberikan identitas. Ini masalah awal yang harus ditangani pemerintah," kata Eko.

MIAH, kata dia, berupaya menyadarkan masyarakat agar menggunakan medsos secara bijak dan positif serta mengajak masyarakat untuk memahami bahaya penyebaran hoax dari sisi hukum, agama, kesusilaan, dan kesopanan.

"Gerakan kami lebih banyak literasi, membaca, dan menulis di media sosial supaya masyarakat tidak main share, bisa memilah mana berita benar dan mana yang tidak. Kalau bisa masyarakat bisa mengambil informasi dari berita itu untuk membuat tulisan lagi yang menginspirasi," katanya.

Terkini

Terpopuler