Riauaktual.com - Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Februari 2017 terjadi Deflasi sebesar 0,32 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,92 pada Januari 2017, menjadi 129,50 pada Februari 2017. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 5,24 persen.
Kepala BPS Riau , Ir S Aden Gultom MM, menjelaskan, Deflasi di Provinsi Riau yang terjadi pada Februari 2017 ini dikarenakan adanya IHK pada kelompok pengeluaran, dengan Deflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 2,08 persen, dengan andil sebesar 0,51 persen.
"Komoditas utama yang mengalami deflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah cabai merah dengan andil sebesar 0,58 persen, daging ayam ras sebesar 0,15 persen, cabai hijau, sebesar 0,02 persen, ayam hidup, petai, kol putih, daging sapi, dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,01 persen," jelas Aden Gultom, Rabu (1/2), dikantornya.
Dia menambahkan, kelompok lainnya yang menjadi penyebab Deflasi adalah kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,68 persen dengan andil 0,011 persen.
Sedangkan kelompok lainnya mengalamu Inflasi atau kenaikan harga yaitu kelompok perumahab, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,98 persen dengan andil 0,20 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,47 persen dengan andil 0,02 persen.
"Kelompok sandang sebesar 0,43 persen dengan andil 0,02 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebsar 0,16 persen dengan andil 0,02 persen, dan kelompkk pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,06 persen dengan andil 0,004 persen," urainya.
Sementara, berdasarkan perhitungan IHK 23 kota di Pulau Sumatera, sebanyak 13 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di kota Jambi sebesar 1,40 persen, diikuti Sibolga sebesar 1,34 persen, dan Pangkal Pinang sebesar 1,11 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di kota Bungo sebesar 0,02 persen.
"Inflasi tertinggi terjadi di kota Dumai sebesar 1,12 persen, dan terendah di kota Palembang sebesar 0,09 persen," terang Aden.
Kemudian, dari 82 kota di Indonesia yang menghitung IHK, 62 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di kota Manado sebesar 1,16 persen, diikuti Dumai 1,12 persen, Mamuju sebesar 1,07 persen, dan inflasi terendah terjadi di kota Ternate sebesar 0,03 persen.
"Sedangkan deflasitertinggi terjadi di kota Jambi sebesar 1,40 persen dan terendah di kota Bungo sebesar 0,02 persen," pungkas Aden. (nik)