Riauaktual.com - Program pemerintah di bidang pendidikan rupanya belum menyentuh semua anak. Buktinya, seorang gadis remaja di Brebes, Tri Maulidiyah Sari (14) harus putus sekolah karena alasan biaya.
Tri Salah satu anak dari keluarga miskin di Desa Krasak RT 2 RW 01, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Sudah dua tahun sejak lulus SD, bocah ini tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMP meski sebenarnya memiliki semangat belajar yang tinggi.
Didatangi rumahnya Jumat (20/10/2017), lulusan SD Negeri 2 tahun 2015 ini sempat menangis saat mengungkapkan keinginannya untuk bisa tetap bersekolah.
"Sudah dua tahun sejak lulus SD saya tidak bisa sekolah lagi. Tidak ada biaya, karena nenek tidak punya uang," ujar Tri sambil menangis.
Tri Maulidiyah Sari ini menguraikan, setiap hari disibukkan dengan kegiatan di rumah nenek. Dari pagi sampai sore Tri sibuk membantu masak dan buat makanan agar-agar, serta mencuci baju adiknya.
Setiap kali melihat anak-anak seusianya berangkat atau pulang sekolah, Tri mengaku sering menangis sendiri.
"Saya ingin seperti mereka bisa sekolah lagi," katanya lirih.
Tri tidak bisa memaksa neneknya untuk mencari uang lebih keras lagi. Usia Sarwen, nenek Tri ini sudah mencapai 70 tahun dan tampak sudah lemah. Untuk bertahan hidup dengan dua cucunya ini, dia berjualan makanan kecil. Setiap hari pendapatannya hanya Rp 30 ribu sampai 50 ribu.
Sarwen mengaku sangat sedih melihat cucunya tidak bisa bersekolah. Menurutnya, tidak mungkin penghasilan sebagai pedagang bisa mencukupi biaya sekolah.
"Kalau saya punya barang berharga pasti sudah saya jual untuk menyekolahkan cucu saya," ucap Sarwen terbata bata sambil mengusap air matanya.
Selama ini, tambah Sarwen, dia tidak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah. Baik program Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) maupun bantuan Pemkab Brebes di bidang pendidikan berupa Kartu Brebes Cerdas.
Tri Maulidiyah Sari merupakan anak dari pasangan Karnadi dan Muslikha. Sang ayah meninggalkan keluarga sejak lima tahun lalu dan menikah lagi dengan wanita lain. Sementara ibunya, Muslikha meninggal pada Februari lalu. Bersama adiknya, Dinda Karya Dewi, mereka tinggal di rumah sang nenek. (detik.com)