Punya Keunggulan Teknologi, Taiwan Siap Majukan Industri Manufaktur Indonesia

Rabu, 08 November 2017 | 21:29:05 WIB
Jack Chen Huan Hsiao. ©2017 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Riauaktual.com - Director of Economy Division The Taipe Economic and Trade Office (TETO), Jack Chen Huan Hsiao, mengatakan Indonesia memiliki potensi yang amat besar yang dapat menarik minat investor asing untuk masuk. Salah satunya Taiwan.

Dia menyebut beberapa sektor yang menjadi daya tarik Indonesia, seperti logistik dan pengawetan makanan. "Dengan belasan ribu pulau, Indonesia punya pasar yang sangat besar yang tidak bisa dikerjakan sendiri. Kita (Taiwan) punya karakter yang berbeda dengan Indonesia. Di Thailand logistik bisa didistribusikan ke seluruh penjuru negara kurang dari 24 jam," ungkapnya di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Rabu (8/11).

Sebagai contoh, dia menyebut salah satu keunggulan Indonesia adalah kepemilikan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Jika hal tersebut dipadukan dengan teknologi yang dimiliki Taiwan, tentu produk yang dihasilkan lebih baik.

"Contoh ban. Karet diproduksi di Indonesia, dan membuat ban adalah kemampuan pengusaha Taiwan. Lalu dapat kerja sama untuk membuat ban. Itu yang menurut kita dapat dikombinasikan," jelasnya.

"Jika ditemukan potensi sumber daya di Indonesia kemudian dipadukan dengan teknologi yang dimiliki tentu akan baik," tambahnya.

Menanggapi hal ini, Chief Economist Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra, mengatakan minat pengusaha Taiwan untuk berinvestasi di Indonesia cukup baik bahkan meningkat secara signifikan di 2017.

"Investasi Taiwan 9 bulan pertama (tahun 2017) USD 0,34 miliar. Naik 2 kali lipat dibanding full year Tahun 2016 yang hanya 0,15 miliar," kata dia.

Ada pun menurut dia, investasi Taiwan di Indonesia paling banyak ada di sektor manufaktur. "Sektor manufaktur merupakan sektor terbesar investasi Taiwan, dengan fokus pada industri kertas 35 persen, non-metal mineral 23 persen, dan karet 22 persen," ujar dia.

Hal ini tentunya akan membantu Indonesia untuk perlahan-lahan lepas dari ketergantungan pada komoditas dan mulai bergerak ke sektor manufaktur.

"Investasi Taiwan di Indonesia dapat membantu Indonesia untuk perlahan-lahan bermain di level manufaktur, membawa pembiayaan, meningkatkan kapasitas SDM dan memberi dampak perkembangan teknologi," tandasnya.

Diketahui, selama lima tahun terakhir realisasi investasi Taiwan mencapai USD 1,6 miliar. Pada 2016 investasi Taiwan di Indonesia mencapai USD 108 juta. Sementara data Financial Times total Outward Investment Taiwan ke Indonesia ada di posisi ketujuh dengan total investasi sebesar USD 1,5 miliar.

Diketahui pula, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat investasi Taiwan senilai USD 3 miliar atau Rp 41,7 triliun untuk sektor petrokimia, baja, dan perkapalan. (merdeka.com/wan)

Terkini

Terpopuler