Berstatus Saksi, Polisi Sudah Ketahui Warga yang Ronda dan Temui Vicki Pertama Kali

Rabu, 20 Desember 2017 | 17:32:58 WIB
Viki ketika dihajar massa di Rimbo Panjang Kampar. Foto istimewa

Riauaktual.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kampar, AKP. Fajri mengungkapkan, pihaknya telah mengetahui orang yang pertama sekali menemui Vicki di Jalur Highway Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang Dusun II Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang.

Menurut Fajri, orang itu masih berstatus saksi.

Lebih jauh, kata dia, orang itu adalah yang disebut-sebut sedang ronda.

Namun ia belum bersedia menyebutkan identitas orang itu.

"Masih kita mintai keterangan sebagai saksi. Orang itu adalah yang jumpa pertama kali dengan korban," ujar Fajri, Rabu (20/12/2017).

Ia mengaku belum ada penetapan tersangka pelaku penganiayaan.

Menurut Fajri, Vicki sedang sendiri saat dihajar warga.

Ia mengklarifikasi informasi yang menyebutkan almarhum bersama temannya pada malam kejadian.

"Dia lagi menunggu teman," katanya.

Kepolisian Resor Kampar masih terus melakukan penyelidikan terkait tewasnya Wahyu Fikranda alias Vicki, korban main hakim sendiri.

Hasil otopsi dinyatakan tidak menjadi penghambat.

Keluarga menolak otopsi di RS Bhayangkara Polda Riau.

Jenazah langsung dijemput tak berapa lama setelah dinyatakan meninggal akibat sejumlah luka di sekujur tubuhnya.

Keluarga beralasan agar jenazah cepat dibawa ke rumah duka.

Kepala Polres Kampar, AKBP. Deni Okvianto menegaskan, kasus penganiayaan Vicki tetap bisa ditangani walau tanpa bukti hasil otopsi.

Alasannya, penyebab kematian korban sudah jelas.

"Kan sudah jelas penyebab kematiannya," kata Deni didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal, AKP. Fajri, Rabu (20/12/2017).

Selain itu, kata dia, hasil pemeriksaan dokter di rumah sakit juga sudah ada.

Deni menegaskan, pihaknya akan mengungkap pelaku penganiayaan.

Ia sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang.

Baik Camat maupun perangkat desa.

Ia sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang.

Baik Camat maupun perangkat desa.

"Saya sampaikan kepada tokoh di sana supaya mau bekerja sama (dengan polisi dalam penanganan kasus). Saya bilang, main hakim sendiri itu nggak boleh," kata Deni.

Vicki tewas dihakimi warga di Jalur Highway Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang Dusun II Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang, Sabtu (16/12) malam lalu.

Pria 20 tahun itu dinyatakan tidak bernyawa lagi pada Minggu dini hari.

Warga menuduhnya begal saat berhenti di pinggir jalan raya itu.

Namun polisi menyatakan, almarhum tidak sedang melakukan aksi kejahatan saat dihajar warga.

Selain dihajar, massa juga membakar sepeda motor Vicki.

Polisi dipastikan telah mendapatkan satu saksi peristiwa penganiayaan Wahyu Fikranda atau Vicki yang berujung tragis setelah diteriaki begal oleh warga.

Kepala Kepolisian Sektor Tambang, AKP. Jambi Lumban Toruan mengungkapkan, pihaknya telah mendapat seorang saksi untuk dimintai keterangan.

Saksi yang berada di lokasi kejadian tersebut sudah diserahkan ke Polres.

Dari keterangan saksi ini akan terus dikembangkan untuk mencari tahu siapa penyebar video Vicki.

"Kita sudah serahkan satu saksi ke Polres. Nanti dikembangkan dari (keterangan saksi) situ," ujarKepala Kepolisian Sektor Tambang, AKP. Jambi Lumban Toruan,  Selasa (19/12/2017) sore.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Kampar, AKBP. Deni Okvianto juga menyatakan pelaku penganiayaan akan diungkap.

"Tetap dilakukan penyelidikan siapa yang berbuat penganiayaan dan harus bertanggung jawab," tegasnya melalui pesan Whatsapp, Senin (18/12/2017).

Pihak keluarga Vicki sendiri juga sudah melaporkan kasus penganiayaan ini ke Kepolisian Resor Kampar, Selasa (19/12/2017).

Laporan tersebut merupakan bentuk ketidakterimaan perlakuan massa menghakimi Vicki, sapaan akrabnya, hingga tewas, Sabtu (16/12) malam lalu.

Sang ayah, Jasri langsung yang membuat laporan.

Langkah hukum ini ditempuh agar kejadian tragis yang menimpa putranya terungkap.

"Keluarga meminta pelaku ditangkap dan ditindak seadil-adilnya," kata Eli, kakak Jasri, bibi Vicki, usai membuat laporan.

Menurut Eli, keluarga juga meminta polisi mengungkap penyebar video pertama sekali.

Video penganiayaan Vicki yang viral di Facebook, kata dia, menambah luka mendalam pada keluarga.

Jujur saja, tutur dia, keluarga tidak sanggup melihat darah berserakan di tubuh Vicki.

Apalagi dalam video itu, almarhum sempat memanggil-manggil ibu.

Sedangkan massa terus-menerus menghajar Vicki.

"Sungguh tidak manusiawi," tandasnya.

Belum lagi, video itu direspon macam-macam oleh pemilik akun lain dengan menuduh Vicki seorang begal.

Ironisnya, walau berita tentang wafatnya Vicki sudah beredar, namun komentar di Facebook masih bernada kecaman.

Bahkan makian. "Padahal nggak ada bukti kalau anak kami begal," ujarnya.

Polisi memang sedang mencari penyebar video penganiayaan Vicki.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kampar, AKP. Fajri mengungkapkan keterangan dari penyebar video diperlukan untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.

"‎Kita sedang mengumpulkan informasi," kata Fajri, Senin (18/12/2017).

Informasi dari masyarakat, kata dia, sangat diperlukan.

Fajri mengatakan, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Keluarga Wahyu Fikranda alias Vicki belakangan mengetahui sepeda motor yang dibakar massa di Jalur II Highway Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang Dusun II Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang, Sabtu (16/12/2017) malam lalu.

Eli, bibi almarhum Vicki, memastikan sepeda motor itu adalah Yamaha Mio 125 cc.

Sepeda motor itu baru dua bulan dibeli ibu Vicki.

"Dari polisi bilang, motor itu Mio. Jadi benar yang dibawa almarhum," kata Eli, Senin (18/12/2017).

Menurut Eli, keluarga telah sepakat melaporkan penganiayaan yang menewaskan pria 20 tahun itu ke kepolisian.

Keluarga berencana melapor secara resmi ke Kepolisian Resor Kampar, Selasa (19/12/2017).

Eli menuturkan, keluarga, terutama orang tua, tidak terima kejadian tragis menimpa Vicki.

Apalagi, kata dia, Vicki tidak sedang melakukan aksi kejahatan saat dihakimi warga.

"Orang tua manapun nggak akan terima," kata Eli yang mengaku keluarga telah meminta saran dari berbagai pihak terkait kelanjutan nasib almarhum Vicki di dalam hukum.

Penjelasan yang diterima keluarga dari pihak kepolisian, tak ditemukan barang bukti petunjuk di lokasi bahwa Vicki akan melakukan aksi kejahatan.

Seperti senjata tajam maupun alat lain.

 

Sumber : tribunnews.com

Terkini

Terpopuler