Hari ini, Ketua DPRD Bengkalis Beserta Beberapa Saksi di Periksa KPK di Jakarta

Selasa, 27 Maret 2018 | 14:11:28 WIB
Penyidik KPK Saat melakukan Penggeledahan di DPRD Bengkalis Beberapa Waktu Lalu

Riauaktual.com – Setelah pekan lalu melakukan penggeledahan di sejumlah kantor di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, dalam perkara dugaan korupsi proyek Multi Years (MY) pada dinas Pekerjaan Umum (PUPR) Kabupaten Bengkalis.

Hari ini, Selasa (27/3/2018) giliran Lembaga antirasuah itu melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi  di Gedung KPK, Jakarta.

“Iya, hari ini ada empat saksi kita agendakan diperiksa di Gedung KPK di Jakarta,”ungkap Kabiro Humas KPK Febri Diansyah saat dihubungi Riauaktual.com , Selasa (27/3/2018).

Febri juga menyebut, ke empat saksi diperiksa diantaranya, Ketua DPRD kabupaten Bengkalis Abdu Kadir, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis Jondi Indra Bustian, Staf PT Widya Sapta Contractor Heru Kuncoro, dan Tenaga ahli teknis PT Mawartindo Road Contruction, Wayan Sumerta.

"Keempat saksi tersebut dimintai keterangan dalam proyek peningkatan Jalan Batu Panjang- Pangkalan Nyirih (Multiyears) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau tahun anggaran 2013 – 2015 yang saat ini sedang di sidik KPK," ungkapnya.

“Jika saksi diperiksa tentu keterangannya dibutuhkan karena ia pernah melihat, mendengar atau mengetahui bagian dari peristiwa perkara yang sedang kami sidik ini,” kata, Febri, lagi.

Ia juga mengatakan pemeriksaan ini merupakan kelanjutan dari upaya pelengkapan berkas perkara untuk dua tersangka M. Nasir mantan Kepala dinas Pekerjaan Umum Bengkalis, Provinsi Riau yang saat ini menjabat Sekdako Dumai, dan Hobby Siregar Direktur PT Mawartindo Road Contruction

Sebelumnya KPK kurang lebih selama 12 jam dari Senin (19/3) pukul 16.00 hingga pukul 04.00 wib, Selasa (20/03) mengobok-obok kantor DPRD Bengkalis,  sejumlah dokumen penting disita.

"KPK selesai memeriksa berkas sampai pukul 04.00 wib dinihari tadi,  sejumlah dokumen dibawa mereka," ujar salah seorang PNS  yang enggan disebutkan namanya.

 


Laporan : putra  

Terkini

Terpopuler