Riauaktual.com - Air muka Makruh, tokoh masyarakat Kelurahan Panipahan Kota, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), seketika berubah menjadi sedih ketika dia memberi sambutan pada saat kampanye dialogis calon Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi, Rabu (18/4/2018) pagi menjelang siang.
Ceritanya berawal ketika Makruh berkunjung ke Siak, dia melihat bekas kerajaan Melayu Islam itu,
Masya Allah pembangunannya cukup luar biasa.
Mahruh mengaku, dia sempat menginap di Siak, dan pada suatu senja menjelang Magrib, dia menangis karena jalan sepi lantaran orang-orang ke masjid menjalankan ibadah Salat berjemaah.
“Kalau di kampung kita, termasuk saya sendiri, bila azan Magrib masih saja berada di luar. Ketika itu, tak sadar saya langsung saja menangis,” cerita Mahruh.
Setelah dia telusuri kenapa di Siak orang senang dan mau pergi beramal ibadah ke masjid, kata Mahruh, karena mereka sudah sejahtera. Masyarakat Siak sejahtera lantaran fasilitas infra struktur jalannya bagus sehingga roda perekonomian masyarakat berputar.
“Di kampung kita, jalannya sampai sekarang tak jelas pembangunannya. Jadi, jangan ragu dan bimbang lagi untuk mendukung dan memenangkan Pak Syamsuar jika masyarakat Panipahan ini ingin sejahtera dan senang beramal,” ajak Mahruh.
Tokoh masyarakat lainnya, Badrun Helmi Lubis mengharapkan kepada Syamsuar, jika nantinya menjadi Gubernur Riau tolong perhatikan hasil tangkapan ikan masyarakat yang dinikmati cukong-cukong yang mereka jual ke Malaysia.
Masalah hasil ikan ini tidak bisa dinikmati masyarakat Panipahan, kata Badrun, karena perizinan tidak jalan, pajak juga tidak jalan. “Kalau jadi Gubernur tolong sektor perikanan ini di-BUMD-kan sebab daerah kami ini penghasil ikan,” katanya.
Saiman, salah seorang perwakilan Parpol Pengusung Syamsuar-Edy Nasution dari NasDem mengatakan, bahwa Pak Syamsuar memang layak memimpin Riau karena beliau sudah sangat teruji.
Saiman juga berpesan, jangan takut dengan isu ancaman yang beredar saat ini, jika memilih Pak Syamsar akan ada persoalan dikemudian hari.
“Jangan takut dengan ancaman, tetapkan hati, tetap semangat untuk bersatu memenangkan Pak Syamsuar nantinya,” ungkap Saiman, mantan camat Panipahan yang kini terjun ke dunia politik.
Dalam orasi politiknya, Syamsuar menyebutkan bahwa kehadirannya dirinya saat ini lebih pada melakukan silaturahmi karena pada tahun 1981 sampai 1983, dia pernah bertugas di Kecamatan Kubu untuk memungut Iner atau pajak daerah di Panipahan.
“Sayo pernah bertugas di sini dan sayo kelahiran Jumrah, jadi sayo bersilaturahmi dengan masyarakat di sini. Dan Alhamdulillah masyarakat di sini antusias nenerima saya, bahkan sudah ada yang menjadi corong untuk pemenangan sayo,” kata Syamsuar yang sesekali berbahasa Melayu Rohil.
Terkait masalah dibuatnya BUMD tentang usaha penangkapan ikan di Panipahan, Syamsuar menyebutkan bahwa ini ide bagus sehingga restribusinya masuk ke daerah.
“Isnya Allah, jika saya menjadi Gubernur Riau usulan itu kita pertimbangkan. Apalagi persoalan pencurikan ikan ini sangat menjadi perhatian pusat, mudah-mudahan dengan adannya BUMD nantinya hal ini bisa ditekan kan,” ucap Syamsuar. (*)