Riauaktual.com - Risiko amputasi kini dihadapi Muhammad Zaelani Sidiq (21). Tangan kanannya putus usai tersabet senjata tajam saat menyelamatkan sepupu pacarnya ketika terjadi tawuran di Jalan Cireundeu Raya, Tangerang Selatan.
Meski tim dokter RSUP Fatmawati telah melakukan operasi penyambungan pembuluh darah di bagian yang putus, namun peluang Zaelani kembali memiliki tangan kanan yang normal sangatlah tipis.
Dokter bedah ortopedik Oryza Satria yang menangani operasi tersebut mengatakan peluang Zaelani kembali memiliki tangan kanan yang normal hanyalah fifty-fifty.
Kondisi memilukan yang dialami Zaelani itu membuat Prihanto ikut sedih. Prihanto adalah guru silat Zaelani. Ia kini ikut menemani muridnya yang sedang terbaring lemah usai menjalani perawatan di rumah sakit.
Prihanto tahu kalau risiko muridnya kembali bisa memiliki tangan kanan yang normal sangatlah tipis. Bahkan risiko amputasi kini membayangi Zaelani jika operasi penyambungan pembuluh darah di tangan kanannya yang putus itu tidak berhasil.
Prihanto pun yakin amputasi bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh Zaelani. Karena itu Prihanto mengatakan akan terus memberikan semangat jika tangan kanan murid silatnya itu harus diamputasi.
"Kalau enggak bisa sembuh terpaksa harus diamputasi. Saya bakal terus kasih semangat buat dia," ujar Prihanto.
Peristiwa nahas yang dialami Zaelani terjadi pada Sabtu, 26 Mei 2018 sekitar pukul 04.00 WIB pagi. Ketika itu, Zaelani diketahui hendak menyelamatkan Mahesa Tri Saputra (16), sepupu dari pacarnya Oktaviani.
Setelah berhasil menyelamatkan Mahesa dari serangan lawan yang menggunakan senjata tajam, dua orang yang diketahui bernama Asep alias Cepot (19) dan Dewa (16) menyerang Zaelani.
Saat itu, Zaelani hendak berbalik badan untuk menyelamatkan diri. Serangan yang menimpa Zaelani itu berupa pemukulan menggunakan stik golf ke bagian kepala bagian belakang korban.
Tak hanya mengalami pemukulan. Tak lama, tangan kanan Zaelani dibacok dengan menggunakan senjata tajam. Ia pun berusaha melarikan diri bersama Imanuel dan Haikal, rekan korban.
Pada saat hendak melarikan diri itulah Zaelani menyadari tangannya putus akibat dibacok oleh Dewa. Korban pun panik. Imanuel kemudian menemukan tangan kanan korban dan menyimpan potongan itu ke dalam plastik dan menyelamatkan diri.
Bersama Haikal, keduanya lalu membawa Zaelani ke RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan untuk mendapat tindakan medis.
Sumber : kriminologi.id