Riauaktual.com - Sejak usia 7 tahun anak dianjurkan untuk belajar puasa penuh. Tapi kebanyakan orangtua justru menjanjikan hadiah jika mereka berhasil menjalankan puasa selama 30 hari.
Tapi cara-cara seperti itu apakah diperbolehkan? Karena khawatirnya anak-anak hanya niat puasa karena mendapat hadiah, apalagi uang THR banyak dari ayah dan ibunya.
Terlepas dari itu, anak-anak pasti semangat menjalankan puasa seharian penuh, meski dengan sedikit mengeluh. Nah, momen seperti ini kelak dewasa nanti pasti bakal dirindukan oleh mereka.
Daripada penasaran, kita cari tahu jawabannya dari ahlinya. Psikolog Rosdiana Setyaningrum membeberkan lebih lanjut.
Dia mengatakan, mengajarkan anak kecil berpuasa sah-sah saja apalagi kalau ingin memberikan imbalan untuk mereka. Tapi alangkah baiknya jangan beri hadiah berupa uang.
"Mengajarkan anak puasa kemudian diberi hadiah boleh saja, tapi jangan uang. Lebih baik beri barang incaran atau diajak pergi liburan bersama," ujar Diana saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, belum lama ini.
Bila ayah dan ibu memberikan uang, anak terkesan selalu dimanja dan justru menggampangkan. Khawatirnya pula mereka akan ketergantungan dengan pemberian hadiah tersebut.
Sementara itu, jika anak-anak diajak pergi liburan bersama karena berhasil puasa seharian, dampak baiknya bisa meningkatkan bonding antara orangtua dan anak. Terlebih, kalau momen ini jarang didapatkan sebuah keluarga karena kesibukannya masing-masing.
Yang perlu diingat juga, saat mengajarkan anak untuk puasa ialah momennya harus dibuat menyenangkan. Misalnya saat sahur atau buka puasa, beri makanan favoritnya untuk membatalkan puasa.
Ketika anak susah bangun sahur, tak seharusnya Anda memarahinya. Bangunkan mereka dengan kasih sayang, bukannya dimarahi kalau sulit bangun.
"Kalau puasa momennya dibikin menyenangkan pasti anak senang. Mereka jadi semangat dan menunggu waktu sahur dan buka," pungkasnya. (Wan)
Sumber: Okezone.com