SBY Dukung Prabowo Capres: Visi-Misi Jangan Muluk-muluk, Nyindir Jokowi?

Senin, 30 Juli 2018 | 16:52:15 WIB
SBY dan Prabowo Subianto dalam pertemuan di kediaman Prabowo, di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018) (pojoksatu)

Riauaktual.com -  Prabowo Subianto mendapat ‘amunisi’ tambahan. Setelah mengantongi rekomendasi ijtima ulama, kali ini dukungan dari Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dukungan itu pun semakin konkrit dengan koalisi antara Demokrat dan Gerindra.

Keputusan itu diambil setelah keduanya bertemu empat mata sekitar dua jam di kediaman Prabowo, di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018).

Selain sepakan berkoalisi, SBY juga tak memaksakan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

Soal pendamping, diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Akan tetapi, mantan Presiden RI keenam itu berharap cawapres yang dipilih adalah sosok yang benar-benar mumpuni.

Yakni mampu mengatasi segala persoalan yang tengah dihadapai bangsa Indonesia.

“Saya sebagai pimpinan Partai Demokrat menyerahkan penuh ke Prabowo untuk ambil keputusan,” ujar dia.

Yang terpenting, lanjutnya, rakyat mau memberikan dukungan kuat dan meyakini bahwa amanah yang diberikan itu bisa diemban dengan baik.

Selain itu, politisi kelahiran Pacitan, Jawa Timur itu menyarankan agar visi-misi Prabowo yang disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak usah panjang lebar dan terlalu muluk-muluk.

“Nanti malah tidak bisa ditepati. Jadi, yang simpel dan konkret. Yang penting bisa dilaksanakan,” saran dia.

Sementara, Ketua Umum Partai Gerindra menegaskan, dalam pertemuan itu, sama sekali tak dibahas soal Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Bahkan, mantan menantu Presiden Soeharto itu menyatakan bahwa SBY sama sekali tak memaksakan anaknya menjadi cawapres.

Mantan Danjen Kopasssus itu bahkan menyebut, SBY sama sekali tak menitipkan satu nama kader Demokrat.

“Pak SBY tidak menuntut satu nama tertentu. Namun beliau menyerahkan kepada saya,” kata Prabowo dalam konferensi pers.

Menurut Prabowo, pernyataan SBY itu adalah sebuah kehormatan terkait nama cawapres yang akan diusung koalisi ini.

Karena nantinya akan dilakukan pertemuan-pertemuan intensif antara parpol koalsi ke depan.

Alasannya, pemilihan sosok cawapres disebutnya merupakan keputusan sangat krusial.

“Akan kita bahas lebih lanjut karena perkembangan dinamika politik dari hari ke hari,” jelas Prabowo.

Karena itu, lanjut Prabowo, dalam sepuluh hari ke depan, pertemuan intensi akan terus dilakukan.

Termasuk menyangkut kemungkinan bertambahnya koalisi.

“Apa pun nanti yang menjadi landasan perjuangan kita, beliau tekankan harus mengutamakan kepentingan rakyat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sejak masuknya Demokrat dalam koalisi oposisi, disebut-sebut juga membawa nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Prabowo.

Spekulasi itu pula yang kemudian membuat kubu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedikit bereaksi.

Pasalnya, PKS yang sudah sejak awal bergandengan tangan dengan Gerindra, sudah mengajukan sembilan nama kader untuk dipilih salah satunya sebagai cawapres.

Disebut-sebut, hal itu sebagai syarat utama kebersamaa Gerinda-PKS di Pilpres 2019 mendatang.

Terbaru, nama Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri mendapat rekomendasi sebagai cawapres melalui ijtima ulama dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.

 

Sumber : pojoksatu.id

Terkini

Terpopuler