Banjir Malaysia Tewaskan 8 Orang, Pemerintah Tuai Kritik

Selasa, 21 Desember 2021 | 08:26:37 WIB
Seorang pria duduk di kap mobil saat ia menunggu untuk dievakuasi oleh tim penyelamat di Shah Alam, Selangor pada Senin 20 Desember 2021, saat Malaysi

Riauaktual.com - Sedikitnya delapan orang tewas akibat banjir yang melanda Malaysia. Seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin (20/12/2021), upaya penyelamatan menuai kritik pedas dari masyarakat dan anggota parlemen oposisi.

Banjir biasa terjadi di pantai timur Malaysia selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret. Namun curah hujan yang luar biasa deras yang dimulai pada Jumat (17/12) telah membebani layanan darurat di seluruh negeri.

Malaysia telah memobilisasi tentara dan badan keamanan lainnya di tujuh negara bagian, dengan banjir besar di Selangor, wilayah terkaya dan terpadat di negara itu.

Menurut kantor berita negara Bernama, polisi Selangor melaporkan delapan orang ditemukan tewas dalam banjir pada hari Senin. Mereka termasuk empat orang di Taman Sri Muda, satu lingkungan di distrik Shah Alam. Di sana, banyak orang diyakini masih terjebak di rumah dan gedung apartemen karena upaya penyelamatan terhambat oleh kurangnya perahu dan tenaga.

Jumlah pengungsi di seluruh negeri naik menjadi sekitar 51.000 orang pada Senin (20/12). Menurut data resmi, daerah yang paling parah terkena dampak adalah negara bagian timur Pahang. Di sana, sekitar 32.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Tetapi tidak jelas berapa banyak lagi yang harus diselamatkan dengan terputusnya jalur komunikasi di banyak bagian negara bagian itu.

Negara bagian Selangor yang terkaya dan terpadat di negara itu, di sekitar ibu kota Kuala Lumpur, telah terkena dampak parah – yang tidak biasa karena biasanya menghindari banjir monsun terburuk.

Anggota parlemen oposisi pada hari Senin mengecam pihak berwenang atas keterlambatan tanggapan pemerintah.

“Malam ini akan menjadi malam ketiga, orang-orang masih berteriak minta perahu. Kami ingin (pemerintah) segera mengaktifkan bantuan sehingga kami tidak lagi menemukan mayat,” kata anggota parlemen Hannah Yeoh dari Partai Aksi Demokratik kepada wartawan di parlemen.

BACA JUGA

Banjir Besar di Malaysia, 2 Orang Ditemukan Tewas

Padai Senin, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan bahwa dia telah memerintahkan semua lembaga untuk melakukan operasi "lebih agresif" untuk membantu mereka yang terkena dampak di Taman Sri Muda.

Warga Taman Sri Muda, Sazuatu Remly, 43 tahun dan keluarganya diselamatkan oleh teman-temannya pada Senin, setelah terjebak di rumah mereka selama lebih dari dua hari.

“Bantuan dari pemerintah tidak pernah datang kepada kami, kami hanya mendapat bantuan dari orang tua dari anak-anak yang saya asuh. Saya sangat berharap pihak berwenang dapat bertindak lebih cepat, dan mereka memberi lebih banyak perhatian kepada orang-orang di sini,” katanya kepada kantor berita Reuters.


 

Sumber: BeritaSatu.com

Terkini

Terpopuler