Omicron Ngamuk Di Singapura, Malaysia Dan Korea Selatan

Senin, 07 Februari 2022 | 11:16:01 WIB
Foto ilustrasi Singapura (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)

Riauaktual.com - Kasus Covid-19 varian Omicron mengamuk di tiga negara Asia, yakni Singapura, Malaysia dan Korea Selatan (Korsel). Meski begitu, mereka optimistis dapat mengendalikannya.

Korsel melaporkan total kasus Covid-19 mencapai 1 juta sejak awal pandemi. Dilansir Kantor Berita Yonhap, kemarin, secara keseluruhan, Korsel telah melaporkan 1.009.688 kasus Covid-19 sejak awal pandemi dengan 6.873 kasus kematian.

Pejabat kesehatan melaporkan, rekor penambahan kasus harian 38.691 pada Minggu (6/2) merupakan imbas meningkatnya kasus Omicron di Korsel. Pada Sabtu (5/2) dilaporkan terjadi 15 kasus kematian baru.

Korsel pertama kali melaporkan kasus Covid-19 pada 20 Januari 2020. Saat itu Korsel menjadi negara pertama di luar China yang memerangi Covid-19. Saat gelombang awal, negara ini mampu mengatasi penularan dengan strategi agresif pelacakan, penelusuran hingga karantina. Keseluruhan kasus dan kematian tetap rendah tanpa harus melakukan lockdown.

Namun setelah varian Omicron menyebar, Negeri Ginseng itu terus mencatatkan rekor kasus harian baru yang lebih tinggi. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel menyebut, angka kematian di Korsel tetap rendah berkat tingginya angka vaksinasi.

“Kasus harian hampir lima kali lebih tinggi dari dua pekan lalu, sejak varian Omicron mulai mendominasi.Tetapi infeksi serius dapat dikelola sejauh ini,” pernyataan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel dikutip Yonhap, kemarin.

Sebelumnya, Korsel telah mengumumkan perpanjangan penerapan jarak sosial setidaknya selama dua pekan. Termasuk jam malam maksimal pukul 9 malam untuk bisnis, dan batasan pertemuan maksimal enam orang untuk urusan pribadi.

Reuters mencatat hampir 86 persen dari 52 juta penduduk negara itu telah divaksinasi lengkap, dengan lebih dari 54,5 persen telah menerima suntikan booster di Korsel.

Sementara itu, Singapura melaporkan 13.208 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (5/2). Ini untuk pertama kalinya kasus Covid-19 di Singapura menembus angka di atas 10.000. Angka ini terdiri dari 13.046 infeksi lokal dan 162 kasus impor.

Kementerian Kesehatan Singapura menyebut, tingkat pertumbuhan infeksi mingguan mencapai 1,39 persen, naik dari 1,23 persen pada Jumat (4/2).

Tidak ketinggalan, negeri jiran, Malaysia juga melaporkan penambahan kasus infeksi Covid-19 hampir 10 ribu pada Sabtu (5/2). Ini merupakan rekor penambahan harian tertinggi sejak 8 Oktober 2021.

Direktur Jenderal Kesehatan Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah melaporkan ada penambahan 9.117 kasus infeksi. Peningkatan ini dipicu varian Omicron yang sangat mudah menular.

Hingga kemarin, total kasus infeksi di Malaysia bertambah menjadi 2.904.131 orang dan 32 ribu orang meninggal dunia.

“Jumlah kasus diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari dan pekan ke depan karena penularan varian Omicron yang tinggi, namun vaksinasi penuh dan booster berhasil mencegah kasus yang sangat parah,” tulis Noor Hisham.

Dia menambahkan, tingkat infektivitas Covid-19 di Malaysia juga naik menjadi 1,13 persen pada Sabtu (5/2). Lebih tinggi dibandingkan 1,11 persen sehari sebelumnya. Tingkat infektivitas merupakan jumlah infeksi baru yang dihasilkan setiap kasus.

Lonjakan kasus di Malaysia terjadi setelah perayaan Tahun Baru Imlek pada 1 Februari lalu. Warga Malaysia, bukan saja keturunan Tionghoa, mendatangi pusat-pusat perbelanjaan dan tempat wisata serta pulang kampung.

Sekitar 97,9 persen populasi orang dewasa Malaysia telah menerima dua dosis vaksin, dan 52,3 persen menerima vaksin booster. Sekitar 88,7 persen anak berusia 12 hingga 17 tahun juga telah menerima dua dosis. Malaysia juga sudah memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak berusia 5-11 tahun pekan lalu.

 

 

Sumber: Rm.id

Terkini

Terpopuler