Riauaktual.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, segera melakukan lelang pengangkutan sampah tahun 2024. Ada dua zona wilayah yang bakal dilelang mencari pihak ketiga operator angkutan sampah.
Pj Walikota Pekanbaru mewanti-wanti agar pemenang lelang nanti bisa melakukan pekerjaannya secara baik. Operator harus mengangkat habis sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) hingga ke tempat pembuangan akhir.
Muflihun tidak ingin lagi adanya sampah yang tidak terangkut dan menumpuk di TPS. Dia tidak ingin pengelolaan seperti tahun ini, dimana masih banyak ditemukan sampah yang menumpuk di TPS resmi maupun TPS liar.
"Kita ingin kontrak itu betul-betul isinya membuat operator bisa mengelola sampah dengan baik," kata Muflihun, Senin (4/12).
Dirinya juga sudah menelaah isi kontrak kerjasama dalam pengelolaan angkutan sampah tahun 2024. Isi kontrak ini ditelaah sebelum penunjukan pihak ketiga operator angkutan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru.
Pihaknya bersama sekretaris daerah melakukan finalisasi terhadap isi kontrak angkutan sampah yang akan dikerjasamakan. Operator nantinya harus memiliki armada yang mencukupi agar sampah bisa terangkut maksimal.
"Kita mau isi kontraknya itu, bagaimana terkelola sampah itu sampai habis, jadi tidak ada lagi nanti bicara tak cukup dan sebagainya. Kita ingin kontrak itu, sampah itu memang sampai terpungut habis dibuang ke TPA," tegasnya.
Sementara itu DLHK Pekanbaru berencana akan memulai lelang angkutan sampah tahun 2024 minggu ini. Mereka melakukan lelang mencari pihak ketiga operator angkutan sampah.
"InsyaAllah, kalau tidak kendala kita lakukan lelang Minggu ini," kata Kepala DLHK Kota Pekanbaru Hendra Afriadi, Minggu (3/12).
Kontrak kerjasama operator angkutan sampah di Kota Pekanbaru berakhir pada 31 Desember 2023. Proses lelang harus segera tuntas agar tidak ada penumpukan di masa peralihan operator angkutan sampah.
Operator nantinya mengelola pengangkutan sampah di dua zona yang ada. Lelang operator angkutan sampah ini dilakukan dengan pola sosialisasi karena waktunya pendek. Mereka pun mengambil langkah untuk percepatan mekanisme lelang yang ada.
"Kita komunikasikan dengan pokja, pada saat ini pokja sedang mencari pola lelang yang cepat seperti e-katalog dan lelang cepat," pungkasnya.