Komite II DPD RI Panggil Menteri Pertanian dan Pihak Terkait untuk Dorong Stabilitas Harga Pangan

Selasa, 02 April 2024 | 16:03:34 WIB
Komite II DPD RI Panggil Menteri Pertanian dan Pihak Terkait

JAKARTA (RA) - Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) telah memanggil Menteri Pertanian, Wakil Menteri Perdagangan, Badan Pangan Nasional, dan Direktur Utama Perum Bulog dalam upaya mendorong stabilitas harga pangan menjelang hari raya Idulfitri 1445 H.

"Walaupun kenaikan harga bahan pokok ini dapat memberikan dampak negatif jika tidak tertangani dengan baik, bahkan dapat meningkatkan angka kemiskinan menjelang hari raya Idul Fitri," ujar Wakil Ketua Komite II DPD RI, Bustami Zainudin.

Komite II DPD RI, yang dipimpin oleh Yorris Raweyai, didampingi oleh Abdullah Puteh dan Aji Mirni Mawarni, telah mengadakan rapat kerja untuk membahas ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang perayaan Idulfitri 1445H.

Dalam rapat tersebut, diperhatikan bahwa beberapa komoditas pangan strategis sudah mengalami kenaikan harga. Data panel harga Badan Pangan Nasional menunjukkan harga beras per 1 Maret 2024 telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kenaikan harga ini disebabkan oleh penurunan produksi beras akibat perubahan iklim yang ekstrim, serta kenaikan harga pupuk. Selain itu, beberapa komoditas lainnya seperti daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng curah juga mengalami kenaikan yang signifikan dalam satu bulan terakhir.

Bustami menjelaskan bahwa kenaikan harga ini memiliki dampak yang signifikan baik bagi konsumen maupun produsen. Oleh karena itu, Komite II DPD RI merasa perlu melakukan pembahasan yang komprehensif untuk mengevaluasi perkembangan harga pangan dengan pihak terkait.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam penjelasannya mengemukakan beberapa masalah yang menyebabkan produksi pangan turun, seperti volume produksi pupuk yang berkurang drastis dari periode sebelumnya dan adanya iklim ekstrim.

Namun, secara nasional, ketersediaan 12 pangan pokok pada periode Januari hingga Desember 2024 dipastikan mencukupi. Andi Amran juga menyatakan bahwa beberapa komoditas pangan yang berpotensi impor pada tahun 2024 telah ditentukan.

"Kami bergerak cepat melalui rapat terbatas, mencari solusi terbaik, di antaranya alokasi pupuk, optimalisasi lahan, dengan percepatan mekanisasi alat pertanian modern untuk mempercepat proses pertanian, hal ini sudah dianggarkan," ujar Andi Amran.

Tags

Terkini

Terpopuler