Karhutla Dekat Permukiman di Kampar, Warga Terserang ISPA dan Terpaksa Mengungsi

Dan
Senin, 10 November 2025 | 10:49:35 WIB
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Kabupaten Kampar, Riau.

PEKANBARU (RA) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda Kabupaten Kampar, Riau.

Warga di Perumahan Jalan Yuzura, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, mulai terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat pekatnya asap yang sudah menyelimuti wilayah itu sejak akhir pekan lalu.

Asap tebal dan bau menyengat dari lahan gambut yang terbakar membuat aktivitas warga lumpuh.

Sebagian bahkan memilih mengungsi demi menghindari paparan asap yang kian membahayakan kesehatan.

Citra (37), warga setempat, mengaku sudah dua hari merasakan dampak asap yang begitu parah.

"Bau asap kebakaran gambut sangat menyengat, bikin sakit hidung dan tenggorokan. Lokasi kebakaran dekat sekali dari rumah," ujarnya, Senin (10/11/2025).

Citra kini mengalami demam dan sesak napas, diduga akibat menghirup asap karhutla. Ia menceritakan, pada hari pertama kebakaran, abu berterbangan hingga masuk ke dalam rumahnya.

"Hari pertama asapnya parah sekali. Abu sampai memenuhi teras. Sekarang tenggorokan sakit, batuk, dan napas terasa berat," kata Citra.

Ia juga mengkhawatirkan kondisi anaknya yang masih berusia 2,5 tahun. Meski semua pintu dan jendela sudah ditutup rapat, bau asap tetap menyelinap ke dalam rumah.

"Anak masih kecil, takutnya kena ISPA juga. Walau pintu ditutup semua, tetap tercium bau menyengat," ucapnya.

Citra menilai penanganan pemerintah masih minim. Hingga kini belum ada petugas kesehatan maupun bantuan dari pemerintah desa atau kabupaten yang datang memeriksa kondisi warga.

"Belum ada yang datang kasih masker atau obat. Warga sudah banyak yang batuk-batuk. Pemerintah harus lebih serius tangani ini," tegasnya.

Hal senada disampaikan Hera (40), warga lainnya yang tetap harus beraktivitas di luar rumah.

"Kalau tak pakai masker, sesak napas. Bau asap dari pagi sampai malam," keluh Hera.

Kondisi udara di wilayah itu kini dilaporkan memburuk. Asap tebal terlihat membumbung dari arah kebakaran, sementara jarak pandang mulai menurun hingga di bawah satu kilometer pada pagi hari.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak BPBD Kampar maupun Dinas Kesehatan terkait penanganan dampak karhutla terhadap warga.

Tags

Terkini

Terpopuler