Riauaktual.com - Video berisi rekaman siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sadah di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, yang meminta Gubernur Banten Wahidin Halim untuk memperbaiki bangunan sekolah yang rusak menjadi viral.
“Pak Kami minta tolong, tolong sekolah kami diperbaiki. Karena sekolah kami kurang nyaman, tidak asik untuk dilihat. Pak kalo bisa main ke SDN Sadah. Terima kasih Pak,”
Itulah kalimat dalam surat yang ditulis kemudian dibacakan salah satu siswa SDN Sadah kelas 6 Defi Marsa yang dibuat 28 Oktober 2017 lalu di depan rekan-rekannya. Surat itu ditunjukan kepada Gubernur Banten Wahidin Halim.
Video yang saat ini jadi viral tersebut awalnya diunggah oleh akun Dompet Dhuafa Volunteer Banten melalui akun instagram @ddvbanten dengan diberi judul Surat Kecil untuk Gubernur Banten.
Dalam postingannya, tertulis bahwa video tersebut diambil beberapa minggu lalu saat Dompet Dhuafa Volunter Banten mengunjungi sekolah yang letaknya di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.
"Bisa dikatakan sangat dekat dengan ibukota Provinsi Banten, namun nyatanya? jauh dari kata layak untuk dijadikan ruang belajar anak-anak dalam merangkai asa"
Di caption video ini juga ditulis bahwa Gedung Sekolah SDN Sadah kondisinya memprihatinkan seperti layaknya istana yang dibangun dari kayu-kayu lapuk dan beralaskan lantai berdebu. Video tersebut kembali diposting oleh akun @bantenbanget dan hingga saat ini sudah ditayangkan sebanyak 2.757.
Beragam komentar pun bermunculan seperti yang ditulis akun instagram @fitafidyah15 'semoga bapa melihat ya pa' dengan cc @wahidinhalim_official.
Gubernur Banten Prihatin
Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku prihatin melihat kondisi SD Negeri Sadah, di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang yang sempat viral saat video salah satu siswanya menuliskan surat tentang kondisi sekolahnya.
"Ini jaman tahun 60 tempat saya (Sekolah). Saya tahun 60an belajar tempat yang kaya begini," kata Wahidin, Rabu (29/11/2017).
Sekolah yang memiliki 97 murid itu kondisinya sangat memprihatinkan. Saat ini, SDN Sadah menempati Madarasah Ibtidaiyah dengan ruang kelas tak layak karena bekas kandang kerbau. Siswa terpaksa menumpang lantaran gedung lamanya digusur untuk pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Serang.
"Melihat keadaan seperti ini saya sangat kecewa karena menyangkut pendidikan. Bagi saya masalah pendidikan adalah panggilan jiwa, saya tidak mau anak-anak Banten merasakan bangunan sekolah yang kurang memadai," ujar mantan Wali Kota Tangerang itu.
Menurutnya, SD merupakan kewenangan Kabupaten/Kota, tetapi Pemprov Banten akan membantu memecahkan masalah pendidikan yang ada di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten.
Sebab, pihaknya sudah menyediakan dana untuk membangun sekolah-sekolah yang rusak berat, termasuk dari CSR dan dana-dana hibah.
"Tetep belajar, jangan karena (Sekolah rusak) ini nanti malas sekolah. Tuntutlah ilmu setinggi-tingginya," pesannya. (wan)
Sumber: sindonews.com