Riauaktual.com - Bupati Purbalingga Tasdi terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK di ruang kerjanya, Komplek Pendapa Dipokusumo, Purbalingga, Jawa Tengah, Senin, 4 Juni 2018.
Penangkapan Bupati Tasdi ini menyisakan cerita menengangkan saat tim KPK menangkap Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Purbalingga, Hadi Iswanto, yang merupakan anak buah Bupati Tasdi.
Aksi kejar-kajaran mobil di jalanan sempat terjadi saat tim KPK memburu Hadi Iswanto. Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai media, Hadi Iswanto yang mengendarai mobil dinas Toyota Avanza meluncur dengan kecepatan tinggi.
Kendaraan dengan nomor polisi R 64 C itu melaju cepat dari Jalan Raya Alun-alun menuju ke Kompleks Pendapa Dipokusumo. Hadi menginjak pedal gas mobilnya saat dikejar dua mobil Avanza warna putih yang tidak diketahui nomor polisinya.
Belakangan diketahui, dua mobil tersebut berisi anggota KPK yang hendak menangkapnya. Lantaran tak kunjung mengendorkan injakan gasnya, tim KPK akhirnya sengaja menabrakkan bagian depan mobilnya ke bagian tengah sisi kanan kendaraan plat merah milik Hadi Iswanto.
Benturan keras ini membuat Hadi menghentikan laju mobilnya dan keluar dari kendaraannya menuju ruang kerjanya di lantai dua Gedung Setda Kabupaten Purbalingga.
Tak ingin kehilangan buruannya, tim KPK yang berada di dalam mobil minibus itu pun berhamburan keluar mengejar targetnya. Di dalam kompleks pendapa pun sudah bersiaga tim KPK lainnya, yang juga ikut mengejar sasarannya.
Pengejaran ini pun berbuah hasil. Hadi Iswanto ditangkap di salah satu ruangan dengan barang bukti satu tas kresek berisi gepokan uang kertas.
Selain Bupati Tasdi dan Hadi Iswanto, tim KPK juga menangkap ajudan bupati, Teguh Priyono dan seorang kontraktor asal Jakarta, Nababan yang ditangkap di Purwokerto. Diduuga penangkapan itu terkait dengan proyek pembangunan Islamic Center.
Kini, Bupati Tasdi, Teguh Priyono dan Hadi Iswanto serta telah dibawa ke gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan.
Sumber : kriminologi.id