Karet sudah jadi komoditi unggulan sektor perkebunan di Kabupaten Kuantan Singingi sejak lama. Bahkan komoditi karet Riau masuk ke dalam komoditi unggulan di Indonesia. Pemerintah terus mengupayakan kajian dan kebijakan guna pengembangan potensi investasi karet sebagai mata pencaharian utama masyarakat lokal.
Namun, dewasa ini posisi komoditi karet kian terancam. Masyarakat mulai banyak yang alih fungsi dari perkebunan karet menjadi kelapa sawit. Alasan utamanya sebab harga karet yang relative rendah sebab pemasaran secara swadaya. Tak hanya soal harga , mutu bahan olah karet atau biasa disebut BOKAR yang masih relatif rendah. Akibatnya kebanyakan petani tidak lagi melakukan revitalisasi terhadap tanaman karet yang telah tua. Ini jadi ancaman, padahal permintaan karet di pasar internasional tiap tahunnya terus meningkat.
Menanggapi kondisi yang memprihatinkan tersebut dibentuklah organisasi petani yang dikembangkan dengan maksud Dari, oleh dan untuk petani. Perkumpulan ini disebut sebagai kelompok tani. Fungsinya sebagai wadah belajar mengajar bagi anggota guna meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dan sikap. Sehingga petani dapat mandiri dalam berusaha tani. Dengan begitu pendapatan bertambah seiring meningkatnya produktifitas.
Akhirnya pengurus kelompok tani menetapkan beberapa solusi untuk permasalahan tersebut. Paling utama keharusan adanya pedoman pemasaran yang jelas dan mudah dilaksanakan. Sesuai kesepakatan tiap pengurus kelompok tani dan buyer untuk melaksanakan pemasaran bokar dengan sistem lelang secara bersama dan serentak pada 10 Juli 2018. Tak lama sejak itu dibentuklah Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (APKARKUSI) pada 19 Juli 2018.
Seiring perkembangannya, APKARKUSI mencanangkan model pengembangan komoditi karet yang lebih terarah. APKARKUSI dibagi menjadi dua jenis badan usaha. Yaitu Koperasi APKARKUSI fokus membidangi sistem pemasaran BOKAR. Sedangkan Badan Usaha Milik Petani berupa PT APKARKUSI Mutiara Nagori merencanakan industri karet hilir. Fokusnya dibagi dua, home industri karet dan Industri besar karet.
Dalam upaya mencapai target model pengembangan tersebut, khususnya bagian home industri, APKARKUSI menggandeng BAPPEDALITBANG dan Universitas Riau guna mengadakan kajian pengembangan Industri karet hilir. Salah satu bentuk kegiatan memenuhi hal itu UNRI menyediakan program Kukerta Terintegrasi Abdimas. Kuliah kerja nyata ini dilaksanakan oleh mahasiswa bersama dosen pelaksana pengabdian masyarakat. Dalam prosesnya, kegiatan ini mendapatkan dana hibah dari Universitas Riau.
Tim kukerta dipandu oleh Dosen Fakultas Teknik, Dr. Ir. Bahruddin, M.T. sesuai dengan penelitiannya mengenai pengembangan Industri karet hilir di Kabupaten Kuantan Singingi. Pelaksanaan Kukerta dilakukan di dua tempat. Di desa Lubuk Terentang dan Pekanbaru. Desa Lubuk Terentang merupakan satu kelurahan yang memiliki kelompok tani yang aktif di Asosiasi yaitu UPPB Berkah Basamo. Untuk meneyelsaikan Program kerja pengabdian, Tim menghabiskan waktu selama delapan hari. Dimulai tanggal 18 hingga 25 Juli 2020.
Mengingat APKARKUSI sebagai wadah peningkatan skala produksi dan skala ekonomi petani karet perlu memiliki media publisitas yang menjadi sumber informasi yang dapat diakses oleh siapapun dan kapanpun.
Di masa yang serba dalam jaringan memang menuntut segalanya dapat dijangkau dengan internet. Hal tersebut yang mendasari program kerja Tim Kukerta kami untuk mengajukan pembuatan website resmi APKARKUSI. Sesuai dengan tema Kukerta yaitu Publisitas Potensi Komoditi Karet Hilir dan Pemetaan Pasar Hasil Produksi Oleh Asosiasi Petani Karet Kabpaten Kuantan Singingi. Kini, website sudah dapat diakses di alamat Apkarkusi.co.id sejak peresmiannya oleh Tim Kukerta pada 24 Juli 2020. Agenda peresmian website diselingi perayaan milad Apkarkusi yang ke-dua.
Harapannya dengan adanya website tentu akan membantu keberlangsungan asosiasi ini juga sekaligus jadi media promosi hasil produksi karet hilir nantinya. Selain itu website juga membantu memperlancar operasi sekaligus manajemen organisasi baik secara eksternal maupun internal. Poin lainnya ialah meningkatkan kredibilitas Asosiasi. Maksudnya semua informasi mengenai badan usaha ini akan dengan mudah dijangkau masyarakat luas.
Transparansi melalui website ini tentu akan menambah kepercayaan masyarakat atas adanya layanan yang diberikan. Lalu membuka kerja sama baru dengan bidang lain yang kemudian menekan perkembangan APKARKUSI lebih pesat. Terakhir mendatangkan konsumen karet jarak jauh dan menjadikan biaya pemasaran produk yang efisien.