Riauaktual.com - Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali mengalami serangan di muka umum. Kali ini, dia dilempari telur oleh seorang pemuda berusia 19 tahun saat menghadiri pameran Hotel dan Restoran Internasional di Lyon, Senin (27/9).
Dari cuplikan video yang beredar di dunia maya, nampak Macron awalnya sibuk mendengarkan penjelasan dari staf pameran. Dia juga menyapa sejumlah orang yang hadir.
Tiba-tiba, ada telur yang dilempar dari arah kerumunan. Beruntung, telur tersebut hanya memantul di bahu Macron dan tidak sempat pecah. Dua pengawal Macron langsung mendekat ke arah Presiden untuk melindunginya. Kemudian, seorang pria dibawa pergi dari tempat kejadian oleh pengawal lainnya.
Macron tidak tampak marah kepada pelaku yang identitasnya belum disebut. Ia justru akan berbicara dengan pelaku pelemparan itu. “Dia pasti ingin menyampaikan sesuatu. Jika dia memiliki sesuatu untuk disampaikan kepada saya, dia bisa menemui saya,” ujar Macron dikutip AFP, Selasa (28/9).
Belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak berwenang mengenai identitas atau motivasi pelaku. Dalam pernyataannya, dikutip Reuters, jaksa wilayah Lyon mengumumkan, si pelempar telur merupakan seorang mahasiswa berusia 19 tahun.
Identitas detil pelaku tidak diungkap ke publik. Mahasiswa itu langsung ditahan polisi. Disebutkan juga, dia belum pernah berurusan dengan polisi maupun otoritas kehakiman Prancis.
Jaksa Lyon menyatakan, penyelidikan dilakukan terhadap insiden ini, dengan delik ‘penyerangan terhadap seseorang dalam posisi otoritas publik’. Ditegaskan jaksa setempat, bahwa pihaknya akan mencari tahu motif pelaku.
Insiden ini terjadi enam bulan menjelang Pilpres Prancis. Macron belum mengumumkan pencalonannya. Namun diperkirakan, dia akan kembali maju sebagai capres.
Ini bukan kali pertama Macron dilempar telur. Pada 2017 saat menjadi calon presiden, ia juga disasar dengan telur. Telur itu bahkan pecah di kepalanya.
Pada Juni 2021, wajah Macron ditampar seorang pria dalam kerumunan di Prancis selatan. Pasukan Pengawalan Presiden dengan sigap menangani situasi tersebut.