PEKANBARU (RA) – Dua pekan menuju pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Pekanbaru, Calon Walikota nomor urut lima, Agung Nugroho, terus gencar melakukan kampanye blusukan.
Pada Senin (11/11), Agung bertemu dengan warga RT 04 RW 09 di Jalan Eka Sari, Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, untuk mendengar langsung keluhan dan harapan masyarakat setempat.
Paslon Agung Nugroho dan Markarius Anwar (AMAn) memutuskan untuk lebih banyak turun ke RW-RW di Pekanbaru sebagai langkah pendekatan langsung kepada warga.
Langkah ini diambil untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk lebih dekat dengan calon pemimpinnya serta untuk menambah pemahaman calon terhadap kondisi masyarakat.
"Saya datang ke Labuh Baru Timur ini untuk lebih dekat dengan masyarakat, terutama karena dalam Pemilu Legislatif lalu, saya mendapat dukungan kuat di sini. Selain itu, saya ingin mendengar langsung keluhan warga dan melakukan pemetaan kebutuhan masyarakat. Kalau saya tidak turun langsung, bagaimana saya bisa tahu apa yang benar-benar dirasakan dan dibutuhkan warga?" ungkap Agung Nugroho.
Di sela-sela kampanye, warga RW 09, seperti Lina, menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi warga Labuh Baru Timur, seperti banjir, jalan rusak, pengangguran, data PKH yang tidak akurat, kekurangan sekolah negeri, serta minimnya gaji guru di sekolah swasta.
Agung Nugroho menjawab kekhawatiran warga dengan janji untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut melalui lima program prioritas yang diusung bersama Markarius Anwar, yaitu AMAn Infrastruktur, AMAn Kesehatan, AMAn Pendidikan, AMAn Ekonomi, dan AMAn Kebersihan.
Ia menegaskan bahwa program-program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan mendesak di Pekanbaru, khususnya di wilayah-wilayah yang memerlukan perhatian lebih.
"Terkait pendidikan, kami berencana menambah satu SMA negeri di daerah Labuh Baru Timur karena SMAN 2 Pekanbaru saat ini sudah tidak mampu menampung siswa dengan jumlah yang ada. Selain itu, kami akan mengatasi permasalahan posyandu dengan program bantuan dana Rp 100 juta per RW," tambah Agung.