BBKSDA Riau dan Yayasan Arsari Lepasliarkan Satwa Dilindungi ke Habitat Alami

BBKSDA Riau dan Yayasan Arsari Lepasliarkan Satwa Dilindungi ke Habitat Alami
BBKSDA Riau dan Yayasan Arsari Lepasliarkan Satwa Dilindungi. (foto: Wahyudi)

RIAU (RA) – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bekerja sama dengan Pusat Konservasi Riau (PKR) Yayasan Arsari Djojohadikusumo berhasil mengembalikan sejumlah satwa liar dilindungi ke habitat alaminya pada Minggu (13/10/2024). Pelepasliaran ini dilakukan di salah satu kawasan konservasi di Provinsi Riau.

Sebanyak lima ekor satwa dilindungi dilepasliarkan, terdiri dari dua ekor elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) berusia sekitar 2 tahun yang berhasil diamankan dari hasil Operasi Tindak Pidana Perdagangan Satwa Liar (TSL) oleh Polda Riau. 

Selain itu, satu ekor kura-kura Biuku (Orlitia borneensis) dan dua ekor kura-kura Baning Coklat (Manouria emys) yang merupakan hasil penyerahan dari masyarakat.

"Pelepasliaran ini merupakan upaya untuk mengembalikan satwa liar ke habitat alaminya sehingga mereka dapat hidup secara bebas dan berkelanjutan. Langkah ini juga penting untuk melestarikan spesies-spesies yang dilindungi," ujar Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, Selasa (15/10/2024) kemarin.

Ujang menjelaskan bahwa kelima satwa tersebut telah menjalani proses rehabilitasi selama kurang lebih satu tahun di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) yang merupakan hasil kerja sama antara BBKSDA Riau dan Yayasan Arsari Djojohadikusumo. 

Seluruh satwa ini telah melalui proses karantina, pemeriksaan kesehatan termasuk skrining penyakit zoonosis, dan penilaian perilaku alaminya sebelum direkomendasikan untuk dilepasliarkan.

"Tim juga akan melakukan monitoring secara berkala melalui patroli di kawasan konservasi untuk memantau pergerakan dan adaptasi satwa di habitat barunya," tambah Ujang. Ia berharap langkah ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan satwa dan lingkungan.

Sementara itu, Site Manager PKR ARSARI, Ponco Prabowo, menyatakan bahwa pelepasliaran ini merupakan langkah awal untuk mengembalikan satwa-satwa tersebut ke alam dan memulihkan peran mereka dalam menjaga keberlanjutan ekosistem.

"Jika bukan kita yang menjaga alam, siapa lagi? Mari kita bersama-sama melestarikan alam dan menjaga keanekaragaman hayati," pungkas Ponco.

Berita Lainnya

index