JAKARTA (RA) – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah menjajaki pembelian pesawat buatan Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC). Meski dinyatakan layak terbang oleh otoritas China, pesawat-pesawat ini memerlukan adaptasi teknologi bagi operator dan pilot Garuda Indonesia yang selama ini terbiasa menggunakan Boeing.
Kondisi pasar global yang terbatas dalam penyediaan pesawat menjadi salah satu alasan Garuda membuka penjajakan dengan COMAC.
Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo menilai langkah Garuda Indonesia dalam menambah armada adalah hal yang tepat, mengingat potensi lonjakan jumlah penumpang tahun ini. Namun, ia menekankan pentingnya penyesuaian teknologi jika pesawat buatan China dipilih.
“Pesawat COMAC sudah memenuhi standar kelaikan dari otoritas China. Namun, teknologi perakitannya yang menggunakan sistem robot berbeda dengan pesawat Boeing, sehingga pilot dan teknisi Garuda perlu penyesuaian,” kata Gatot, Sabtu (11/1) yang dilansir dari RM.id.
Ia juga mengingatkan bahwa proses perawatan (maintenance) pesawat COMAC mungkin harus dilakukan di China, kecuali ada kesepakatan khusus untuk membuka fasilitas perawatan di Indonesia.
Gatot menambahkan, selain teknologi dan perawatan, Garuda juga harus mempertimbangkan tingkat keterisian (load factor) pesawat.
“Menambah armada itu penting, tapi harus sesuai dengan rute-rute yang memiliki tingkat keterisian tinggi agar lebih efisien,” ujarnya.
Menurut Gatot, jika Garuda menargetkan penambahan 20 armada tahun ini, perusahaan harus memastikan pesawat tersebut ditempatkan pada rute strategis dengan permintaan tinggi.
Langkah ini juga diharapkan tidak memengaruhi keterjangkauan harga tiket pesawat bagi masyarakat. Gatot menyarankan agar Garuda tetap menjaga stabilitas harga, terutama pasca periode Natal dan Tahun Baru, di tengah penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen untuk tiket pesawat.
“Transportasi udara adalah kebutuhan umum, sama seperti angkutan darat dan laut. Oleh karena itu, harga tiket harus tetap terjangkau,” tegasnya.
Meski penjajakan dengan COMAC tengah berlangsung, Gatot menyebutkan bahwa pembicaraan dengan Boeing telah memasuki tahap lebih lanjut.
“Diskusi dengan Boeing sudah lama dilakukan, tinggal menunggu eksekusi pembelian,” katanya.