Dokter RSUD Arifin Achmad Berhasil Tangani Pasien Tanpa Rahim dan Liang Vagina

RIAU (RA) - Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad berhasil menangani kasus medis langka pada seorang pasien wanita berusia 21 tahun. Pasien tersebut diketahui tidak memiliki rahim dan liang vagina sejak lahir, kondisi yang jarang terjadi di dunia medis.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis urogenokologi rekonstruksi dan estetika RSUD Arifin Achmad, dr Dafnil Akhir Putra, SpOG, Subsp. Orogin, RE, menjelaskan pasien awalnya datang karena ingin mengetahui penyebab tidak pernah mengalami menstruasi.

"Pasien akan menikah dan ingin tahu riwayat kesehatannya karena mengaku belum pernah menstruasi sama sekali hingga usia 21 tahun. Ia merupakan rujukan dari RSUD Kabupaten Kampar," ujar dr Dafnil, Rabu (8/10/2025).

Dari hasil pemeriksaan fisik, tim dokter menemukan bahwa organ kewanitaan eksternal pasien tumbuh normal, seperti payudara dan rambut ketiak, yang menandakan hormon estrogen berfungsi baik. 

Namun hasil USG menunjukkan tidak adanya rahim, meski kedua indung telurnya normal.

"Ketika kami periksa lebih lanjut, ternyata juga tidak ditemukan liang vagina. Jadi pasien ini mengalami kelainan bawaan sejak lahir karena organ reproduksinya tidak berkembang sempurna," jelasnya.

Karena tidak memiliki rahim, pasien tidak mungkin mengalami menstruasi dan tidak dapat hamil secara alami. Namun, atas permintaan pasien yang akan menikah, dokter menyarankan pembuatan liang vagina buatan untuk mendukung fungsi seksual.

"Pembuatan liang vagina ini hanya untuk fungsi seksual, bukan reproduksi. Untuk memiliki anak bisa dengan metode ibu pengganti (surrogate mother), tapi di Indonesia belum diperbolehkan secara hukum," terang Dafnil.

Operasi tersebut dilakukan pada Agustus lalu. Tim dokter membuat liang vagina dengan lapisan dari selaput ketuban wanita lain agar bisa meregenerasi jaringan secara alami. 

Setelah tujuh hari perawatan, pasien menunjukkan pemulihan baik dan kini siap melanjutkan kehidupan normalnya.

"Pasien sudah dalam tahap pemulihan. Meski vagina buatan, pasien tetap bisa memiliki fungsi seksual seperti wanita pada umumnya," kata Dafnil.

Kasus ini, menurut dr Dafnil, merupakan pertama kalinya ditangani di RSUD Arifin Achmad, dengan tingkat kelangkaan sekitar 1 banding 5.000 kasus di dunia. 

Ia menambahkan, seluruh proses penanganan ditanggung oleh BPJS Kesehatan, karena RSUD Arifin Achmad memiliki fasilitas lengkap untuk operasi semacam ini.

"Ini kasus pertama yang saya tangani di Riau. Peralatan kami lengkap, dan pasien tidak perlu khawatir soal biaya karena ditanggung BPJS," ujarnya.

dr Dafnil mengimbau masyarakat agar lebih peka terhadap tanda-tanda keterlambatan menstruasi pada anak perempuan.

"Jika anak usia 12 - 14 tahun belum juga menstruasi, sebaiknya segera periksa ke dokter kandungan. Deteksi dini penting agar kelainan seperti ini bisa diketahui sejak awal," pesannya.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index