PEKANBARU (RA) - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Riau pada September 2025 menunjukkan tren positif.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, sebanyak 27.185 kunjungan wisman tercatat datang ke Bumi Lancang Kuning sepanjang bulan tersebut.
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, mengatakan bahwa jumlah tersebut mengalami kenaikan 5,12 persen dibandingkan Agustus 2025 (month-to-month). Namun, secara tahunan, jumlah kunjungan tercatat turun 25,76 persen dibandingkan September 2024 (year-on-year).
"Kenaikan ini menunjukkan adanya pemulihan pergerakan wisatawan mancanegara, terutama pasca berbagai kegiatan pariwisata dan promosi daerah yang dilakukan di perbatasan," ujar Asep Riyadi, Senin (4/11/2025).
Dari total kunjungan tersebut, 7.356 wisman masuk melalui empat pintu utama imigrasi, yaitu Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Bengkalis, dan Pelabuhan Tanjung Harapan di Kepulauan Meranti.
Sementara itu, 19.829 kunjungan lainnya tercatat melalui Mobile Positioning Data (MPD) di Kabupaten Bengkalis.
"Data MPD menjadi pelengkap yang penting untuk menggambarkan aktivitas wisatawan lintas batas, terutama dari negara tetangga yang datang melalui jalur laut," tambah Asep.
BPS Riau juga mencatat, wisman yang berkunjung ke Riau pada September 2025 didominasi oleh wisatawan asal Malaysia, dengan porsi mencapai 46,15 persen. Posisi berikutnya ditempati Tiongkok (7,87 persen) dan Singapura (6,05 persen).
Menurut Asep, kedekatan geografis dan hubungan sosial-ekonomi menjadi faktor utama tingginya kunjungan wisatawan asal Malaysia ke Riau.
"Mobilitas warga Malaysia ke Riau cukup tinggi karena kedekatan jarak dan kemudahan akses transportasi laut," jelasnya.
Sementara itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Riau pada September 2025 mencapai 45,44 persen, naik 1,76 poin dibandingkan Agustus yang tercatat sebesar 43,68 persen.
Hotel berbintang empat mencatat TPK tertinggi sebesar 53,84 persen, menandakan segmen hotel menengah-atas masih menjadi pilihan utama bagi tamu.
Selain itu, Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) di hotel berbintang juga mengalami peningkatan tipis, dari 1,37 malam pada Agustus menjadi 1,38 malam di September 2025.
"Kenaikan TPK dan RLMT ini menggambarkan peningkatan aktivitas pariwisata serta adanya pergerakan tamu yang lebih stabil, baik dari wisatawan nusantara maupun mancanegara," pungkasnya.
