PEKANBARU (RA) - Kabel fiber optik (FO) yang semrawut kembali memakan korban di Pekanbaru. 

Seorang siswi SMA bernama Shakira mengalami luka di leher dan tangan setelah tersangkut kabel FO yang melintang rendah di Jalan Inpres, tepat di depan Jalan Kulim, Marpoyan Damai, Selasa (11/11/2025).

Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru, Syafri Syarif, menyayangkan insiden yang terus berulang dan belum ditangani serius oleh penyedia jaringan internet.

"Kabel-kabel optik sekarang ini jadi perhatian hampir di seluruh kota. Kita beri peringatan kepada para pelaku usaha kabel optik untuk menata kembali kabel-kabelnya. Ini sudah banyak korban, jangan tunggu ada korban lagi baru bertindak," ujar Syafri, Sabtu (15/11/2025).

Syafri menuturkan, banyak perusahaan internet yang beroperasi tanpa izin resmi dari Pemko Pekanbaru. Mereka hanya mengantongi persetujuan tingkat RT/RW untuk mendirikan tiang dan menarik kabel.

"Kami terus mendapat aduan warga. Provider hanya mengaku dapat izin dari RT atau RW, padahal izin itu tidak cukup," tegasnya.

Menurut Syafri, persoalan menjadi rumit karena Pekanbaru belum memiliki regulasi khusus yang mengatur pemasangan dan penataan jaringan kabel optik. Tidak ada Perda maupun Perwako yang menjadi acuan teknis.

"Inilah kendala kita. Pekanbaru belum punya aturan jelas soal kabel optik. Alhamdulillah, kemarin kami sempat berkunjung ke kota lain yang sudah punya aturan itu. Mudah-mudahan Pekanbaru segera menyusul," ungkapnya.

Komisi I DPRD Pekanbaru dijadwalkan memanggil kembali APJATEL dan dinas terkait seperti Diskominfo, DPMPTSP, Dinas PUPR, serta Satpol PP untuk membahas solusi dan penyusunan regulasi penataan kabel optik.

"Minggu kemarin kami sudah memanggil APJATEL, namun mereka tidak hadir. Dalam waktu dekat akan kami panggil lagi," tutup Syafri.

#DPRD Kota Pekanbaru