RIAUAKTUAL.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai gelar sidang paripurna yang beragendakan penutupan masa persidangan pertama sekaligus pembukaan masa persidangan kedua tahun 2016, Rabu (11/5). Sidang yang dipimpin Ketua DPRD Dumai Gusri Efendi itu dihadiri Forkopinda se-Kota Dumai, Kadis, Kakan, Kabag, Camat dan Lurah, dan segenap anggota dewan lainnya.
Berbagai permasalahan yang dijumpai para wakil rakyat saat reses di daerah pemilihan masing-masing dilaporkan dalam sidang Dewan terhormat.
Fraksi Gerindra yang disampaikan Khairul Amini menyebutkan, betapa rendahnya kualitas pendidikan yang ada di Kota Dumai. Untuk itu dia berharap pada semua elemen pemerintahan untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan di 'Kota Pesisir Sumatra' ini.
Kemudian soal menjamurnya Alfamart di Kota Dumai juga menjadi sorotan. Katanya, semua itu sama halnya dengan mematikan perekonomian masyarakat kecil, seperti para pedagang kecil. "Semua itu perlu menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam menerbitkan administrasi perizinan," kata Khairul.
Sementara, Fraksi Amanat Nasional yang diwakili Sugiarto lebih banyak menyoroti pelaksanaan pembangunan proyek fisik yang terkesan asal jadi. Sehingga para pemenang proyek tidak pernah memikirkan mutu dari proyek yang dikerjakan.
Dilain pihak, Fraksi PKS lebih terfokus pada pembahasan penggunaan dana BOS. Menurut fraksi ini, pengelolaan dana BOS belum tepat sasaran, sehingga wali murid masih harus diberatkan dengan uang pendaftaran dan seabrek permasalahan pendidikan lainnya. (IS)
