BPOM Kerap Kecolongan Bahan Makanan Terlarang

BPOM Kerap Kecolongan Bahan Makanan Terlarang
ilustrasi

RIAU (RA) - Makanan ringan dan manis menjadi yang paling dicari di bulan Puasa. Makanan tersebut dijadikan tajil untuk berbuka puasa bagi masyarakat. Namun sayang, sebagian oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan momen tersebut untuk meraih untung besar.

Seperti diutarakan Kabid Pemeriksaan dan Penyelidikan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Riau, Adrizal, bahwa pengawasan zat makanan tambahan berbahaya seperti boraks, formalin, dan lainnya, meski selalu melakukan pengawasan peredarannya, namun  tetap saja saat melakukan sidak selalu didapati bahan tersebut ada digunakan.

"Meski sudah diawasi, tapi tetap saja ada yang memasok zat tersebut dari Medan dan sebagainya. Sehingga sulit dilacak," kata Adrizal, Senin (6/6/2016) kepada wartawan.

Adrizal menyebutkan bahwa perlu upaya bersama untuk mengawasi peredaran zat makanan berbahaya tersebut, karena kalau hanya BPOM bertindak akan terasa sulit mengawasi. Selain itu perlu juga pengetahuan masyarakat agar tidak membeli makanan yang memiliki warna mencolok dan tekstur yang terlalu kenyal.

Adrizal menyampaikan bahwa pihaknya juga terus menyebar pemantau di berbagai titik di Riau untuk mengawasi penggunaan zat berbahaya pada makanan. Jika ditemukan, maka BPOM akan melakukan penyitaan terhadap barang tersebut. "Kita akan menyita barangnya, sementara pelaku akan ditindak oleh kepolisian," pungkasnya. (DWI)

Berita Lainnya

index