Mensos: Harga di E-Warong Lebih Terjangkau

Mensos: Harga di E-Warong Lebih Terjangkau
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
EKONOMI (RA) - Electronic Warung Gotong Royong atau e-Warong yang diluncurkan Kementerian Sosial (Kemsos) diharapkan menjadi sarana meningkatkan gizi masyarakat miskin. Hal ini lantaran di warung yang didirikan untuk menyalurkan bantuan sosial pemerintah secara nontunai itu tak hanya menyediakan beras sejahtera dengan harga lebih murah dibanding warung di sekitarnya. Beras yang disalurkan Badan Urusan Logistik (Bulog) ini juga terjamin kualitasnya.
 
"Harga yang ada di warung lebih terjangkau karena lebih murah dari warung sebelahnya, kualitasnya lebih terjaga," kata Mensos, Khofifah Indar Parwansa usai meresmikan e-Warong di Yogyakarta, Jumat (26/8).
 
Apalagi, kata Khofifah, pada September mendatang, akan disediakan daging yang juga disalurkan Bulog. Masyarakat penerima program keluarga sejahtera (PKH), dan Beras Sejahtera (Rastra) dapat membeli daging itu dengan harga Rp 6.500 per ons.
 
"Yang semula mungkin ada daerah-daerah yang punya pekerjaan terhadap gizi masyarakat. Yogyakarta kebetulan derajat gizi masyarakatnya sudah bagus, tapi daerah-daerah lain yang punya problem terhadap gizi masyarakat dengan sendirinya akan ter-support oleh produk-produk makanan pokok yang dijual di e-Warong," kata Khofifah.
 
Dalam penyediaan daging untuk masyarakat ini, Khofifah mengatakan, Bulog juga menyiapkan tempat penyimpanan daging. PKH yang mengelola e-Warong dapat mencicil dari keuntungan yang diperoleh.
 
"Bulan September nanti kalau daging yang oleh Dirut Bulog akan dijual sebesar Rp 65.000, yang diiris per ons berarti Rp 6.500 itu akan disiapkan di warung-warung ini. Freezernya nanti akan disiapkan Bulog. Nanti pemilik warung akan mencicil dari fee yang mereka peroleh dari per kilogram beras, gula yang di suplay Bulog dari masing-masing warung," papar Khofifah.
 
Dengan disediakannya daging, dan beras yang harganya terjangkau dan berkualitas ini, Khofifah berharap e-Warong akan semakin mendekatkan diri pada konsumen yang saat ini baru dikhususkan kepada pemegang kartu. Tak menutup kemungkinan, selain bahan pokok, pemerintah juga akan menyuplai barang-barang subsidi lainnya seperti gas LPG 3 kg, pupuk, dan lainnya.
 
"Nanti akan dikembangkan lagi. Pupuk subsidi sudah diuji coba di Surabaya, kemudian bertahap juga listrik bersubsidi," ungkapnya.(beritasatu.com)
 
Khofifah optimistis dengan mengintegrasikan seluruh bansos pemerintah melalui e-Warong ini masyarakat miskin sudah dapat mandiri dalam waktu dua tahun. Hal ini lantaran, selain menerima bantuan pemerintah, masyarakat miskin terutama PKH yang mengelola e-Warong mendapat pembinaan usaha dari bank.
 
"Tiap bulan mereka terima beras, tiap tiga bulan mereka terima PKH. Kalau warung ini sudah bisa establish karena dia juga agen, berarti transaksi listrik, telepon, pulsa bisa, nanti transaksi dari PDAM juga bisa. Dia akan dapat fee dari setiap transaksi itu tapi pemerintah zero cost," katanya.(beritasatu.com)

 

Berita Lainnya

index