EKONOMI (RA) - Keterjangkauan daya beli diakui masih jadi masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat informal dalam membeli rumah. Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Maurin Sitorus meminta agar masalah tersebut juga menjadi perhatian tidak hanya pemerintah tapi juga pengembang dan masyarakat itu sendiri.
"Selain itu juga menghadapi permasalahan akses terhadap perbankan, padahal harga rumah saat ini tinggi dan masyarakat umumnya membeli dengan mencicil melalui bank,” kata Maurin, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Kamis (1/8/2016).
Meski begitu, dia menyadari, tidak dapat sepenuhnya menyalahkan pihak perbankan terkait ketatnya akses masyarakat informal. Karena hal tersebut erat kaitannya dengan NPL (Non Performing Loan) yang merupakan salah satu kunci untuk menilai kualitas kinerja bank.
“Memang kita tidak bisa menyalahkan pihak perbankan yang terlalu ketat dalam hal pembiayaan karena kita tahu nyawa perbankan adalah di NPL, jika NPL tinggi maka perbankan akan di karantina oleh pemerintah karena dinilai sudah tidak sehat,” tukasnya. (okezone.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
