EKONOMI (RA) – Presiden Joko Widodo menyampaikan optimismenya mengenai perkembangan ekonomi Indonesia di hadapan pengusaha Tiongkok dalam forum bisnis yang digelar di Hotel Shangri-La Jing’an, Shanghai, Tiongkok.
Jokowi telah bertolak ke Tiongkok sejak Jumat (02/09/2016) lalu untuk mengikuti pertemuan tingkat tinggi negara-negara G-20 di Hangzhou, Tiongkok pada akhir pekan.
“Kami tidak memiliki sikap pesimis. Di balik tantangan ekonomi dan politik global, terdapat sebuah kesempatan. Kesempatan untuk membangun ekonomi kami, kesempatan untuk membuat ekonomi kami menjadi lebih berkelanjutan, kesempatan untuk meningkatkan ekonomi kami agar tersedia lapangan pekerjaan bagi pekerja kami,” ungkap Jokowi.
Dia menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara yang sejak 2012 mengalami perlambatan ekonomi. Namun, pemerintah tidak tinggal diam dan terus melaksanakan reformasi.
“Untuk menghadapi perlambatan ekonomi tersebut, sejak menampuk pemerintahan, kami langsung meluncurkan program pembangunan infrastruktur terbesar dalam sejarah negeri kami,” ungkapnya dalam forum tersebut.
Yang dimaksud reformasi dan program pembangunan infrastruktur tersebut antar lain sejumlah paket kebijakan ekonomi yang telah mencapai fase ke-13 sejak pertama diluncurkan September.
Menurut Jokowi, pada awal tahun ini, upaya tersebut mulai terlihat hasilnya terlihat dari angka pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang menurun secara signifikan dari 8 persen menjadi perkiraan 4 persen tahun ini.
“Tingkat pertumbuhan GDP kami pada kuartal IV tahun lalu menunjukkan kenaikan dari 4,9 persen menjadi 5,08 persen. Kemudian di kuartal VI tahun ini, tingkat pertumbuhan GDP kami mengalami penurunan lagi menjadi 4,91 persen. Tapi di kuartal VI tahun ini kembali meningkat menjadi 5,18 persen,” paparnya.
Suku bunga kredit yang masih berada pada level double digit kini telah berada pada jalur yang tepat untuk menurunkannya menjadi single digit dalam waktu dekat.
Jokowi lebih lanjut menjelaskan, secara politik dalam negeri pun, Indonesia telah mencapai stabilitas, yang menjadi salah satu kunci untuk menyokong perkembangan ekonomi.
“Mungkin itu merupakan tingkat tertinggi dari stabilitas politik dari negara manapun di Asia Tenggara sekarang ini. Stabilitas dan kekuatan politik ini memberikan kami kekuatan untuk mengejar bahkan lebih ambisius lagi untuk mereformasi dan juga memodernisasi ekonomi kami,” tambahnya.
Presiden lebih lanjut menjelaskan arah sasaran industri Indonesia yakni sector manufaktur dan pariwisata.
Dia menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam industri pariwisata seperti di, Raja Ampat, Papua Barat, Mandalika di Lombok, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.
“Anda mungkin ingin segera membeli properti di sana sebelum harganya naik,” kelakar Presiden yang diikuti tawa hadirin.
Dia menjamin langsung bahwa dirinya akan memberikan kemudahan bagi para investor dalam menanamkan investasinya di Indonesia.
“Saya menanti Anda datang ke Indonesia. Yakinlah bahwa selama Anda melakukan perjalanan dan berinvestasi di Indonesia, saya akan berada di sana untuk membimbing dan memberi kemudahan,” pungkas Presiden Jokowi. (rimanews.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
