Langka Sepekan, Harga Gas 3 Kg Tembus Rp 27 Ribu

Langka Sepekan, Harga Gas 3 Kg Tembus Rp 27 Ribu
Warga Bandung mengantre membeli gas elpiji 3 Kg yang sempat menghilang sepekan di pasaran.
EKONOMI (RA) - Harga gas elpiji 3 kg di Kabupaten Bandung tembus harga Rp 27 ribu setelah sempat menghilang selama sepekan di pasaran. Padahal, harga eceran resmi dari pemerintah sebesar Rp 16.500 per tabungnya.
 
Meski harga melonjak, pantauan Rimanews di agen elpiji kawasan Kabupaten Bandung, tepatnya di kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Ciparay, antrean warga untuk membeli tetap panjang. Kelangkaan di wilayah kabupaten Bandung juga berimbas kepada melonjaknya konsumen gas 3 kg di wilayah kota.
 
"Kita setiap hari diserbu oleh konsumen dari wilayah Kabupaten Bandung, hal ini karena kelangkaan di wilayah kabupaten yang hanya melakukan bongkar gas isi selama dua sampai tiga hari sekali. Untuk di kota sementara ini stok aman dan tidak ada kendala apapun," kata Ihsan, petugas agen pangkalan gas 3 kg di Cibaduyut kota Bandung, Jumat (9/09/2016).
 
Ihsan menuturkan kelangkaan di kabupaten juga diperparah dengan harga spekulan yang melonjak hampir 100 persen. "Harga jual tabung isi 3 kg naik dari harga eceran Rp 16.600 per tabung menjadi Rp 27.000 per tabung di tingkat eceran. Para pedagang eceran beralasan mereka membeli dengan menyuruh ojek mengantre sehingga harga dinaikan," papar dia.
 
Namun, Ishan menjelaskan pangkalan sendiri banyak menjual harga rata-rata Rp 18.000 sampai Rp 22.000 per tabungnya. Harga yang lebih murah ini memaksa para penjual makanan dan ibu rumah tangga mencari ke kota Bandung
 
"Di pangkalan saya hampir tiap hari sejak seminggu terakhir warga mengantre dengan membawa gas 3 kg, namun untuk menghindari adanya saling berebut, kami beri kupon antrean agar tertib. Pangkalan di Cibaduyut sendiri menyiapkan gas 3 kg sebanyak 200 tabung, untuk pagi 100 tabung dan siang 100 tabung," tandasnya.
 
Warga Taman Kopo Permai Kabupaten Bandung, Ramlan (64), mengaku harus rela mengantri dengan sabar sejak pukul 03.00 subuh dini hari. "Saya rela antri untuk beli tabung gas 3 kg, kalau tidak begini saya tidak bisa jualan," ujar penjual bubur ayam itu kepada rimanews, di lokasi pangkalan gas
 
Ramlan menyatakan, tak masalah harus mengantre sejak subuh, asal harganya tidak semahal di tempat lain. "Kalau beli deket rumah harga naik bisa sampai Rp 27.000. Kalau di sini murah sesuai harga pemerintah," tutur dia. (rimanews.com)

Berita Lainnya

index