Akhirnya Pemko Lakukan Penggusuran PKL Pasar Teratai

Akhirnya Pemko Lakukan Penggusuran PKL Pasar Teratai
Lapak pedagang jalan teratai dibongkar

PEKANBARU (RA) - Area Jalan Teratai sudah disterilkan dari aktivitas jual-beli para Pedagang Kaki Lima (PKL) sejak, Senin (19/9) pukul 02.00 Wib dini hari. Penggusuran yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menuai kekecewaan dari para pedagang.

"Untuk penertiban mereka sudah mendapat kabar. Tapi menyayangkan penertiban kok dilakukan pada malam hari, di saat tidak ada pedagang. Karena banyak barang-barang pedagang yang hilang. Setahu saya perampok, pencuri dan maling yang lakukan aktivitas malam," kata Ketua Harian Perhimpunan Pedagang Pasar se-Pekanbaru, Alfius Zachawerus.

Lanjut Alfius, nominal barang yang hilang memang tidak banyak. Namun, bagi para pedagang kecil di Jalan Teratai, itu sangat berharga.

"Pedagang di sini banyak barang-barangnya hilang. Nominalnya memang kecil. Tapi bagi pedagang itu sangat sangat besar," kata dia.

Dia menilai, penertiban oleh pemerintah sebenarnya bagus. Karena dari dinas pasar sudah memberikan surat peringatan agar pedagang tidak berjualan di atas trotoar. Tapi, pedagang juga menyayangkan mengapa pedagang di teras ruko juga dibersihkan.

"Karena Perda yang katanya Nomor 4 tahun 2009 itu, dilarang berjualan di atas badan jalan dan di atas trotoar. Kalau di halaman ruko itu kan properti milik pribadi. Kenapa itu juga ditindak. Kalau memang begitu seluruh halaman ruko yang ada di Pekanbaru dilarang berjualan," paparnya.

Kemudian masalah relokasi ke pasar Higienis sebenarnya pedagang pasar Teratai mau. Hanya saja pendataan itu tidak dilakukan oleh pedagang yang biasa berjualan di jalan Teratai. Mereka juga mengaku tidak tau siapa yang mengkoordinir, dan melakukan pendataan.

"Hanya 25 persen pedagang Jalan Teratai yang dimasukkan ke pasar Higienis. Selebihnya itu 75 persen itu ia mengaku tidak tau pedagang dari mana. Kapasitas juga tidak memadai. Kalau Pemko menyerahkan pendataan di pasar Higienis ke pedagang disini, kemungkinan besar mereka akan ikhlas berjualan disana," kata dia.

Sementara itu, Bandar Jaya, salah satu pedagang ikan yang mulai berjualan di pasar Higienis Jalan Teratai mengaku kecewa lantaran omsetnya turun drastis. Biasanya, Jaya meraup hingga Rp5 juta perhari dari berjualan ikan, kini pendapatan pria bertato ini turun drastis.

"Jual beli baru Rp150 ribu dari jam 5 subuh. Jauh jika dibandingkan dengan berjualan di pinggir jalan Teratai. 95 Persen bedanya. Omset sehari jika berjualan mulai pukul 05.00 Wib sampai pukul 12.00 Wib di pinggir Jalan Teratai bisa mencapai Rp5 juta," kata Jaya.

Dia berharap, jika memang digusur semua, para pedagang dipindahkan semua ke dalam pasar Higienis. Kemudian, ia meminta tembok bekas bangunan sekolah dasar itu dijebol agar pembeli tahu bahwa para pedagang sudah pindah ke dalam pasar Higienis.

"Biar strategis, orang juga tidak susah parkir. Kan orang tidak tahu sekarang tempat ini pasar. Apalagi kalau orang belanja Subuh, mana orang tahu tempat seperti kuburan," kata dia.

Jika tembok yang menutupi pandangan dari jalan Teratai itu dijembol dan bikin lapak terbuka, ia yakin pasar Higienis akan ramai dan pedagang tidak lagi menggelar lapak di pinggir jalan. Ia pun sebenarnya tidak menolak digusur jika pemerintah bisa memberikan tempat yang nyaman.

"Dan digusur semua sampai ujung, pelanggan akan masih belanja sama kita. Kami tidak keberatan digusur, tapi tolong juga perhatikan tempat berdagang. Makanya kalau bisa tembok itu dijebol biar orang nampak kami jualan di dalam," ujarnya.

Dari pemantauan yang dilakukan dari pukul 10.30 Wib sepanjang jalan Teratai memang terlihat sepi dari aktivitas pedagang dibanding hari sebelumnya. Hanya saja, di beberapa titik masih terlihat para pedagang yang nekat menggelar lapak di trotor Jalan Teratai.

Sementara, Ratusan Satpol PP berseragam lengkap dan beberapa personil Polisi dan TNI tampak berjaga di sisi kiri The Central. Asisten Asisten I Setda Pekanbaru, Azwan dan Kepala Badan Satpol PP Pekanbaru juga tampak berjaga di lokasi.

"Jam 07.00 Wib aktivitas mulai ramai, pedagang mulai datang sementara kita kelelahan istirahat. Ada indikasi diprovokasi oleh oknum tertentu, ada ketegangan sedikit. Tapi cepat ditangani oleh tim," kata Azwan.

Menurut Azwan, Tim sudah berjaga sejak pukul 02.00 Wib. Hingga pukul 05.00 Wib, situasi di lapangan cukup kondusif. Dia mengklaim, khusus untuk Jalan Alamuddinsyah, kemudian Jalan Teratai, 100 persen tidak ada lagi pedagang.

"Untuk Jalan Seroja pukul 05.00 Wib tadi, 60 persen selesai. Pukul 05.00 Wib kita istirahat, waktu kita istirahat masih kondusif. Hingga pukul 70.00 Wib baru pedagang mulai ramai. Namun kembali bisa ditertibkan," terangnya.

Dia juga mengklaim, pasca disterilkan dan ditertibkan, para pedagang sudah mulai memasuki pasar Higienis, bekas SD Negeri 012 itu. Begitu juga lapak-lapak yang ada di pasar The Central atau pasar Kodim sudah mulai terisi.

"Laporan yang masuk, pedagang yang masuk ke pasar Higienis sudah mencapai 120 pedagang. Dari pengelola pasar The Central juga mengatakan sudah ramai. Tapi mereka tidak menyebutkan angka. Tetapi sudah ramai menurut pengelola pasar The Central," terang Azwan.

Penjagaan di sepanjang Jalan Teratai itu, menurut Azwan akan dilakukan selama seminggu ke depan.

"Kita situasional melakukan penjagaan. Kalau kondusif kita akan kurangi anggota. Tapi mulai hari ini sampai seminggu ke depan kita tetap jaga dulu," tutupnya. (YAN)
 

Berita Lainnya

index